kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Akibat lumpur Lapindo, Lionmesh relokasi pabrik


Minggu, 10 Juni 2012 / 13:16 WIB
Akibat lumpur Lapindo, Lionmesh relokasi pabrik
ILUSTRASI. Daftar harga sepda gunung Polygon seri Rayz terkini, harganya mulai Rp 3 jutaan


Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Edy Can

JAKARTA. PT Lionmesh Prima Tbk berencana merelokasi pabrik di Sidoarjo. Relokasi ini akibat luapan lumpur Lapindo.

Direktur Utama Lionmesh Lawer Supendi menjelaskan, rencana tersebut timbul setelah pemerintah menetapkan Kelurahan Siring Barat sebagai daerah bencana. "Kami berencana memindahkan pabrik ke lokasi yang lebih aman," ujarnya.

Lionmesh telah mengikat perjanjian jual beli atas pabrik tersebut. Perusahaan ini telah memperoleh pembayaran tahap pertama sebesar Rp 3,95 miliar.

Menurut Lawer, pabrik yang baru nanti masih berlokasi di Jawa Timur. Namun, dia belum bisa membeberkan lebih lanjut soal rencana itu. "Lokasi masih kami cari," katanya.

Sebagai catatan, produsen jaring kawat baja las (welded wire mesh) ini memiliki dua pabrik yang berlokasi di Jakarta seluas 5.700 meter persegi di atas tanah 9.500 meter persegi dan pabrik Sidoarjo, Jawa Timur seluas 5.200 meter persegi di atas areal tanah seluas 19.799 meter persegi.

Kapasitas terpasang dari dua pabrik perseroan saat ini mencapai 45 ribu ton pertahun. Menurut Lawer, utilisasi saat ini sekitar 70%-75%. Jenis produk yang dihasilkan perusahaan adalah heavy mesh, wire mesh fencing, drawn wire, practice column.

Kedepannya perusahaan akan memunculkan produk yang lebih beragam. Rencana itu akan direalisasikan setelah relokasi pabrik selesai dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×