Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga tembaga turun pada perdagangan Jumat (14/5) dan berada di jalur untuk penurunan mingguan terdalam pertama lebih dari sebulan. Terbebani kekhawatiran pengetatan kredit yang dapat membatasi permintaan logam.
Melansir Reuters pukul 13.23 WIBB, harga tembaga kontrak tiga bulan di London Metal Exchange (LME) merosot 1,8% menjadi US$ 10.161 per metrik ton pada 0605 GMT, turun 2,5% dalam skala mingguan, penurunan pertama sejak pekan yang berakhir 2 April.
Kontrak tembaga bulan Juni yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange turun 3,2% menjadi 73.600 yuan (US$ 11.431,41) per metrik ton, juga ditetapkan untuk penurunan mingguan.
"Pasokan akan membaik, sementara kami mencatat data impuls kredit di Amerika Serikat dan China berkurang, yang akan membantu permintaan berkurang akhir tahun ini dan tahun depan," kata Fitch Solutions dalam sebuah laporan.
"Harga logam akan turun di akhir tahun karena ketidakcocokan permintaan-penawaran yang sedang berlangsung mereda."
Baca Juga: Harga tembaga rebound ke level US$ 10.533,50, terangkat ekspektasi kendala pasokan
Pinjaman bank baru China turun lebih dari yang diharapkan pada bulan April sementara pertumbuhan pasokan uang melambat ke level terendah dalam 21 bulan.
Bank sentral secara bertahap mengurangi stimulus yang dipicu pandemi untuk mengurangi risiko utang dan keuangan di area ekonomi yang panas.
Awal pekan ini, dewan negara China mengatakan, akan memantau perubahan di pasar luar negeri dan domestik secara efektif mengatasi kenaikan harga komoditas yang cepat, tanpa merinci caranya.
Di tempat lain, harga aluminium LME turun 1,6% menjadi US$ 2.412 per metrik ton, nikel turun 1,3% menjadi US$ 17.095 per metrik ton dan seng naik 0,8% menjadi US$ 2.896 per metrik ton.
Di Shanghai, harga aluminium turun 3,5% menjadi 19.040 yuan per metrik ton, nikel turun 3,1% menjadi 126.440 yuan per metrik ton, dan timah turun 2,2% menjadi 15.065 yuan per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News