Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Industri reksadana terseret koreksi kinerja pasar modal. Sebagai bukti, dana kelolaan reksadana ikut terkoreksi akibat nilai aset dasarnya yang menurun.
Mengutip situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana per akhir Juni 2014 sebesar Rp 200,13 triliun dengan jumlah unit penyertaan 124,76 miliar. Nilai dana kelolaan tersebut terkoreksi 0,23% dibanding posisinya pada bulan sebelumnya. Tapi juga tetap tumbuh 7,7% jika dibandingkan pada akhir tahun 2013. Sedangkan dalam rentang waktu Mei ke Juni 2014, jumlah unit penyertaan reksadana justru naik 0,48%.
Analis PT Infovesta Utama, Vilia Wati mengatakan turunnya jumlah dana kelolaan reksadana pada Juni dibanding Mei lebih disebabkan kinerja aset dasar reksadana di pasar modal juga terkoreksi sepanjang bulan Juni.
Seperti kinerja Indeks harga Saham Gabungan (IHSG), kinerjanya sepanjang bulan Juni terkoreksi 0,31%. Tak hanya itu, mengutip di Bloomberg, indeks harga obligasi pemerintah versi Inter Dealer Market Association (IDMA Index) dalam rentang waktu sama juga terkoreksi hingga 1,42% menjadi 96,65 pada akhir Juni 2014.
Vilia menerangkan, turunnya dana kelolaan bisa disebabkan dua hal. Pertama, investor melakukan penjualan unit penyertaan (redemption) dan kedua turunnya nilai aset dasar. “Jumlah unit penyertaan justru meningkat. Sehingga turunnya dana kelolaan ini disebabkan kinerja pasar saham dan obligasi yang sedang buruk,” ujar Vilia.
Dari peningkatan unit penyertaan, Vilia menduga itu disebabkan oleh penerbitan reksadana baru dan minat investor untuk melakukan subscription (pembelian) unit penyertaan reksadana. Hanya saja, minat ini diprediksi akan menurun pada bulan Juli ini.
“Investor akan butuh likuiditas lebih menjelang Hari Raya Idul Fitri. Bisa jadi akan ada aksi redemption unit penyertaan reksadana menjelang akhir bulan ini,” ujar Vilia. Meski prediksinya, aksi tersebut tidak lantas membuat total dana kelolaan reksadana berkurang drastis.
Pasalnya, hanya aksi redemption pada akhir bulan ini hanya dilakukan oleh investor ritel. Sedangkan dana kelolaan dengan jumlah tinggi dimiliki oleh investor institusi yang relatif tidak membutuhkan likuiditas menjelang hari raya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News