kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.921   9,00   0,06%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Akhir 2018, Oona Media Indonesia targetkan 5 juta pelanggan dari bisnis Oona TV


Minggu, 23 September 2018 / 13:18 WIB
Akhir 2018, Oona Media Indonesia targetkan 5 juta pelanggan dari bisnis Oona TV
ILUSTRASI. Peluncuran Oona TV


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Metranet terus mengembangkan dirinya menjadi holding company di bagian digital.

Seiring layanan digital yang tengah berkembang pesat, Metranet terus melebarkan sayapnya dengan menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan digital. Salah satunya adalah PT Oona Media Indonesia yang merupakan anak usaha PT NFC Indonesia Tbk (NFCX).

Perusahaan ini membuat aplikasi televisi (TV) mobile dengan nama Oona TV. Nantinya aplikasi ini akan dikembangkan bersama dengan Metranet selama tiga tahun ke depan.

Noerman Taufik, Chief Executive Officer PT Oona Media Indonesia menyebutkan bisnis ini adalah konsep sharing atau kerjasama partnership.

"Antara Metranet dan NFC telah menyediakan dananya masing-masing untuk proyek ini. NFC menyediakan platform aplikasinya, sedangkan Metranet menyediakan infrastruktur digital dan pelanggan karena pelanggannya cukup banyak. Jadi ini bentuk kerjasama yang menguntungkan, meski dananya sedikit namun manfaatkan cukup besar bagi kedua belah pihak," jelasnya, Rabu (19/9).

Menurutnya, aplikasi Oona TV ini bisa berkontribusi bagi pendapatan NFCX ke depannya. "Sekarang baru 1 juta pelanggan, jika sudah mencapai 2 juta-3 juta pelanggan baru akan ketahuan kontribusinya. Di akhir tahun, kami targetkan bisa mencapai 5 juta pelanggan. Nah, dari situ pasti nanti akan ketahuan berapa kontribusinya bagi NFC nanti," tandasnya.

Sekadar informasih, pada semester I-2018 pendapatan NFCX naik drastis 1.476% menjadi Rp 265,24 miliar dari Rp 16,83 miliar pada periode yang sama di tahun lalu.

Sementara, untuk laba bersih pada semester I-2018 juga naik signifikan 255% menjadi Rp 2,53 miliar. Padahal tahun lalu, perusahaan ini masih mengalami kerugian sebesar Rp 71,20 juta.

Sedangkan total aset NFCX pada periode Juni 2018 sebesar Rp 77,15 miliar. Atau naik 234% dari Rp 23,12 miliar pada akhir tahun 2017.

Berdasarkan laporan riset yang diterbitkan oleh Trimegah Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, dan Kresna Sekuritas, pendapatan NFCX diproyeksikan pada akhir tahun 2018 berkisar Rp 1,1 triliun-Rp 1,2 triliun.

Sedangkan laba bersih yang diproyeksikan untuk akhir tahun 2018 berkisar Rp 10 miliar-Rp 11 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×