Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Analis optimistis, harga Surat Utang Negara (SUN) akan berbalut tren bullish (naik) hingga pengujung tahun 2015.
Pada Rabu (16/12), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,32% ketimbang hari sebelumnya menjadi 103,97.
Harga SUN seri acuan bertenor 10 tahun FR0070 juga terangkat 0,92% dibandingkan hari sebelumnya ke level 96,71. Dus, yield FR0070 menyusut dari semula 9,1% menjadi 8,94%.
Ariawan optimistis, harga SUN bakal berbalut tren positif hingga akhir tahun 2015. Sebab, besar peluang inflasi dalam negeri bakal terjaga di bawah target Bank Indonesia (BI) yang dipatok 3% - 5%. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, inflasi dalam negeri Januari 2015 – November 2015 tercatat 2,37%.
Memang pelaku pasar sedang menanti hasil pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed yang digelar pada 15 Desember 2015 – 16 Desember 2015. Para petinggi The Fed bakal memberikan pernyataan pada 17 Desember 2015 dini hari. Investor berspekulasi bahwa mereka akan mengerek suku bunga acuan yang saat ini bertengger di level 0,25%. Namun, koreksi tersebut akan berlangsung sesaat.
Serupa, Desmon menduga harga SUN akan naik di akhir tahun 2015. Angin segar bersumber dari prediksi pertumbuhan ekonomi Bappenas pada kuartal IV 2015 sebesar 5,1%. Dugaan tersebut lebih baik ketimbang pertumbuhan ekonomi per kuartal III 2015 yang tercatat 4,73%.
Pada pengujung tahun 2015, Desmon menduga yield SUN seri acuan (benchmark) bertenor 10 tahun akan berkisar 8,4% - 8,7%. "Yield SUN 10 tahun bakal bertengger di level 8,5%," imbuh Ariawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News