Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang BUMN Karya kembali menjadi sorotan. Kali ini Kementerian Keuangan (Kemkeu) mengeluarkan data tahun 2018 bahwa beberapa BUMN Karya yang menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) memiliki rasio utang terhadap ekuitas alias debt to equity ratio (DER) melampaui batas aman yaitu melebihi tiga kali.
Dalam data tersebut dijelaskan PT Hutama Karya Tbk memiliki DER 5,08 kali, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memiliki DER 3,31 kali dan PT Adhi Karya Tbk memiliki DER 3,8 kali. Sementara itu PT Wijaya Karya memiliki DER terendah dan aman yaitu 2,44 kali.
Sementara itu berdasarkan RTI, tercatat DER WSKT sebesar 369,57%, DER WIKA sebesar 241,63%, dan DER ADHI 401,02%.
Meski yang disoroti adalah DER, Senior Vice President Corporate Secretary PT Waskita Karya Tbk Shastia Hadiarti mengatakan perusahaan menggunakan rasio utang berbunga dibandingkan dengan ekuitas atau gearing ratio. Di mana gearing ratio WSKT per September 2019 tercatat 2,8 kali. WSKT menargetkan rasio tersebut turun menjadi 2,3 kali pada akhir tahun 2019.
Baca Juga: Langkah Waskita (WSKT) terapkan digitalisasi industri 4.0 dinilai sudah tepat
"Dengan beberapa langkah yang ditempuh WSKT yaitu mempercepat perolehan pembayaran dari proyek turnkey yang selesai tahun ini dan divestasi konsensi jalan tol yang dimiliki WSKT," jelas Shastia kepada Kontan.co.id, Rabu (4/12).
Tahun ini WSKT merencanakan penerimaan kas masuk sebesar Rp 26 triliun dari proyek turnkey. Sampai dengan saat ini, WSKT telah menerima Rp 6 triliun dan sisa Rp 20 triliun akan diterima pada bulan Desember. Sekitar 70% dari total penerimaan kas proyek turnkey akan digunakan untuk melunasi pinjaman.
Selain itu, WSKT juga merencanakan menerima Rp 14 triliun dari pembayaran proyek dengan skema progress payment. Sehingga total kas masuk dari proyek konstruksi di tahun 2019 adalah Rp 40 triliun.
WSKT saat ini juga dalam proses finalisasi transaksi divestasi dua ruas tol, yaitu tol Solo - Ngawi dan tol Ngawi - Kertosono. Kas masuk dari transaksi divestasi dua ruas ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas pendanaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News