kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akan gelar rights issue, saham ARTI disuspen


Sabtu, 23 Maret 2013 / 06:50 WIB
ILUSTRASI. Tips memilih suplemen vitamin C yang tepat untuk daya tahan tubuh


Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono, Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menghentikan perdagangan sementara saham PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI). Suspensi sahamĀ  akan dilakukan Senin (25/3). Sebelumnya, harga saham ARTI sempat bergerak fluktuatif. Bahkan, pada Kamis (21/3) harga saham ARTI sempat bertengger di level tertinggi sejak tahun lalu di Rp 365.

Padahal, harga saham ARTI sejak dua bulan tidak bergerak dari level Rp 260 - Rp 270. Sementara Jumat (22/3) harga saham ARTI anjlok 2,74% menjadi Rp 355 per saham. Lonjakan harga tersebut terjadi setelah manajemen ARTI menyatakan akan menurunkan nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 100.

Aksi tersebut kemudian dibantah oleh Sekretaris Perusahaan ARTI, Martini Suarsa. Dia mengatakan, Ratu Prabu ingin menerbitkan saham baru (rights issue) dengan nilai Rp 100. Namun manajemen ARTI belum menyebutkan detil rencana tersebut sebab masih dalam perhitungan manajemen dan konsultan.

Martini berjanji, rights issue tidak berdampak pada pemegang saham lama dengan nominal saham Rp 500. Jadi, nantinya ARTI memiliki dua jenis saham yaitu Rp 500 dan Rp 100 per saham.

Dana hasil rights issue menurut Martini akan digunakan mengejar proyek Ratu Prabu 3 yang sempat tertunda. Ratu Prabu 3 adalah proyek hotel dan apartemen terletak di gedung Ratu Prabu 2 di Jalan TB Simatupang, Jakarta. "Kami mengejar proyek Ratu Prabu 3 karena demandĀ  sektor properti sedang bagus," jelas dia.

Selain menggunakan dana rights issue, Ratu Prabu juga akan menggunakan dana dari pinjaman bank. "Detil skema penerbitan saham baru dan nominal rights issue akan dipaparkan pada public expose dan rapat umum pemegang saham pada 24 April," jelas Martini, Kamis (21/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×