Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) akan kembali melunasi utang valuta asing (valas) yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Erwin Richard Andersen, Direktur Keuangan MSKY melaporkan, hingga bulan Agustus tahun ini, total pinjaman valas MSKY mencapai US$ 309,9 juta.
Utang itu terdiri dari pinjaman dalam negeri senilai US$ 5,8 juta dan pinjaman luar negeri senilai US$ 304 juta. Pinjaman valas itu dibayarkan secara bulanan. Khusus di bulan Agustus, perseroan akan membayar pinjaman senilai US$ 4,9 juta.
Jika ditotal, sampai akhir tahun ini pinjaman valas MSKY yang jatuh tempo nilainya mencapai US$ 30,05 juta. Pinjaman itu terdiri dari hutang lain-lain dalam negeri sebesar Rp 4,98 juta dan pinjaman luar negeri sebesar US$ 25,06 juta.
Sementara di tahun depan, total utang valas yang jatuh tempo mencapai US$ 279,9 juta yang sebagian besar terdiri dari utang bank luar negeri. Perseroan membayar utang dengan dana kas yang tersedia.
Hingga Semester I tahun ini, MSKY mencetak pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun, naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,5 triliun. Namun, MSKY masih harus menanggung kerugian sebesar Rp 293,8 miliar karena adanya rugi kurs mata uang sebesar Rp 255 miliar. Jumlah kerugian itu membengkak dari semester I tahun lalu yang sebesar Rp 13,6 miliar.
Tahun ini, MSKY menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1 triliun. Sebesar 80% dari belanja modal itu akan digunakan untuk investasi decoder. Selain itu, perseroan juga menyiapkan belanja modal untuk kebutuhan pemasaran produk. Nantinya, MSKY akan menambah 30 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News