Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Di tengah kian tergerusnya harga komoditas global, transaksi multilateral Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) justru melambung. Penguatan ini menambah optimisme BBJ untuk mencapai targetnya di akhir tahun 2015 nanti.
Berdasarkan data yang dirilis oleh BBJ, total transaksi multilateral Agustus 2015 mencapai 69.097 lot atau melesat 41,38% dibanding bulan sebelumnya. Ini dengan komposisi, transaksi kopi melambung 59,35% ke level 31.086 lot, lalu transaksi kakao menjadi 10.465 lot atau setara kenaikan 44,44% disusul transaksi emas yang naik 33,20% menjadi 23.743 lot, dan terakhir transaksi olein yang menyusut 11,41% ke level 3.803 lot.
Menurut Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama BBJ kepada KONTAN Selasa (8/9) peningkatan signifikan pada transaksi kopi masih melanjutkan tren beberapa bulan terakhir. Menjamurnya coffee shop dan tren penggiat kopi di tanah air ikut menaikkan pamor transaksi multilateral kopi di BBJ.
Padahal, jika berkaca dari tren harga, mengutip laporan BBJ harga kopi arabica Senin (7/9) kontrak pengiriman September 2015 bertengger di level Rp 22.600 atau sudah tergerus 7,64% dibanding awal tahun 2015 lalu. Sedangkan kopi robusta untuk kontrak yang sama sudah turun 7,76% di level Rp 64.700.
Namun hal ini tidak lantas menyurutkan minat pelaku pasar untuk bertransaksi kopi. Selagi tren penikmat dan penggiat kopi di tanah air terjaga, maka transaksi kopi pun diduga akan terus meningkat. “Hingga akhir tahun 2015, kopi dilihat masih jadi andalan komoditas BBJ,” tambah Stephanus.
Dengan perolehan terus menanjaknya transaksi multilateral BBJ hingga memasuki penghujung kuartal dua 2015 ini, maka target transaksi BBJ sebesar 500.000 lot masih optimis tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News