kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Agung Podomoro bidik Rp 3 triliun dari IPO


Kamis, 14 Oktober 2010 / 10:14 WIB
ILUSTRASI. Tanaman gaharu


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penggemar saham properti bakal punya mainan baru. Jika tidak ada hambatan, tanggal 1-3 November 2010 mendatang PT Agung Podomoro Land Tbk akan mulai menawarkan saham perdananya ke publik. Saham anak perusahaan Agung Podomoro Grup ini dijadwalkan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 November 2010.

Melalui initial public offering (IPO), Agung menawarkan 6,15 miliar saham atau setara 30% dari jumlah modal disetor dan dicatatkan perseroan. Sumber KONTAN yang terlibat dalam proses IPO mengungkapkan, Agung berharap bisa mengantongi dana Rp 2,5 triliun-Rp 3 triliun dari penjualan saham tersebut. "Nilai perolehan maksimal sekitar Rp 3 triliun," ujar sumber tersebut ke KOTAN, Rabu (13/10).

Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Prisca Andriessen masih menolak menyebutkan berapa target dana yang diincar perusahaan pengembang tersebut. "Masih kami hitung. Semuanya tergantung pada roadshow dan bookbuilding yang berlangsung," kata dia.

Jika benar target IPO Agung berkisar Rp 2,5 triliun - Rp 3 triliun, dengan jumlah saham yang dilego 6,15 miliar, maka harga IPO calon emiten baru ini berkisar Rp 406 - Rp 487 per saham. Jika menghitung laba per saham alias earning per share (EPS) saham ini sebesar 7,64%, berarti price to earning ratio (PER) perusahaan ini berkisar 53,21 kali hingga 63,85 kali.

Pengamat Pasar Modal Willy Sanjaya memprediksi, saham anyar emiten properti ini bakal diminati pasar. Ia beralasan, Agung selama ini dikenal sebagai salah satu dari lima pengembang properti terbesar di Indonesia. "Investor akan lebih tertarik dengan harga Rp 400 per saham daripada melihat PER-nya yang mencapai 60 kali. Lagipula, PER saham-saham sektor properti di Indonesia sudah mencapai 388 kali," ujar dia.

Akuisisi dan proyek

Agung berencana menggunakan hasil IPO untuk ekspansi usaha. Misalnya, sekitar 30% dana akan digunakan untuk akuisisi dan pengembangan proyek baru, yaitu pengembangan proyek Green Lake Sunter senilai 274,7 miliar. Lewat akusisi ini Agung akan menguasai 12 bidang tanhah milik PT Buana Surya Makmur (BSM) seluas 40 hektar.

Agung akan menggunakan 35% hasil IPO untuk menyelesaikan konstruksi apartemen, hotel dan kantor di proyek Central Park. Sisanya, untuk pembayaran pinjaman perbankan. Utang bank yang akan dilunasi Agung seperti pinjaman Rp 88 miliar ke PT Bank Permata Tbk dan utang senilai US$ 20 juta ke JP Morgan Chase Bank. Perseroan juga berniat melunasi sebagian utang sindikasi PT Bank Negara Indonesia, Bank Internasional Indonesia, Bank CIMB Niaga sebesar Rp 1.100 miliar dan kredit dari BNI sebesar Rp 350 miliar.

Untuk melaksanakan IPO ini, Agung Podomoro Land akan roadshow ke empat negara. "Kami akan roadshow ke Singapura, Hongkong, London dan Amsterdam," ujar Prisca.

Dalam IPO ini, Agung Podomoro juga menggelar program management and employee shares allocation (MESA). Dalam program ini 1% dari jumlah saham baru akan ditawarkan kepada karyawan.

Seperti halnya perusahaan yang akan IPO, laporan keuangan Agung terlihat cantik. Per akhir Juni 2010, penjualannya Rp 1,09 triliun, melejit 272% dibanding semester I-2009 sebesar Rp 294 miliar. Laba bersihnya melonjak dari Rp 15,5 miliar menjadi Rp 156 miliar.

Di tahun 2009, penjualan Agung sebesar Rp 856 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 35 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×