Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) baru saja melakukan penerbitan saham baru (right issue) senilai Rp 450 miliar pada Juni 2013. Anak usaha Bank BRI ini sudah mempertimbangkan untuk melakukan right issue kembali di tahun depan.
Sudarmin Sjamsoe, Direktur Operasional dan Keuangan AGRO menyampaikan pihaknya masih membutuhkan sejumlah dana untuk menaikkan modal perseroan. Tujuannya agar bank ini dapat naik kelas ke bank umum kelompok usaha (BUKU) II.
"Saat ini kami masih di BUKU I dengan modal Rp 800 miliar. Kalau mau ke BUKU II kurang Rp 200 miliar lagi," ungkapnya di acara Public Expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/11).
Menurut Sudarmin, ada dua cara untuk menaikkan modal perseroan. Pertama dengan mengumpulkan laba bersih perseroan. Kedua, dengan melakukan right issue kembali.
Dari dua cara tersebut, AGRO memiliki kecenderungan untuk mengambil opsi right issue. "Kalau mau menumpuk laba kan berarti tidak membagikan dividen. Padahal kami sudah 7 tahun tidak bagikan dividen," ujar Sudirman. Namun, dia bilang, keputusan pastinya harus menunggu keputusan dari pemegang saham.
Sudirman menyampaikan saat ini pihaknya fokus untuk memperbaiki kinerja perseroan. Dia bilang kalau kinerja yang baik dapat membuat perdagangan saham AGRO menjadi aktif dan hal tersebut diharapkan dapat menaikkan harga saham AGRO.
Sebagai informasi, saat ini kepemilikan AGRO dikuasai oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 80,43%; Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) menggenggam 14,02% dan sebanyak 5,55% dipegang masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News