kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Agar dana investor asing di SBN tidak jadi ancaman, pemerintah perlu lakukan ini


Rabu, 10 Juli 2019 / 19:48 WIB
Agar dana investor asing di SBN tidak jadi ancaman, pemerintah perlu lakukan ini


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai dan komposisi kepemilikan asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sudah tergolong besar. Para pengamat menilai, perlu ada upaya dari pemerintah agar aliran dana asing yang masuk ke pasar obligasi Indonesia tidak berubah menjadi benalu.

Ekonom PT Pemeringkat Indonesia Fikri C Permana berpendapat, perbaikan data-data ekonomi seperti neraca perdagangan dan current account deficit (CAD) perlu diprioritaskan oleh pemerintah. Sebab, data-data ini yang bakal memengaruhi fundamental kurs rupiah.

Jika masalah tersebut terselesaikan, tingkat kepercayaan investor asing juga meningkat. Pasalnya, risiko volatilitas kurs rupiah yang disebabkan faktor domestik berkurang. 

Research Analyst Capital Asset Management Desmon Silitonga menganggap, upaya mendorong investor asing untuk memperbanyak kepemilikan di seri-seri tenor panjang menjadi hal yang realistis dilakukan pemerintah. Upaya ini bertujuan untuk menghindari banyaknya dana asing yang bersifat hot money lantaran jumlah kepemilikan pada seri tenor pendek yang terlampau besar.

“Kalau banyak seri tenor pendek yang dibeli, artinya investor asing belum sepenuhnya tenang dengan kondisi pasar dan bisa keluar sewaktu-waktu nanti,” papar dia, hari ini (10/7).

Selain itu, pemerintah juga bisa mengupayakan pendalaman pasar obligasi domestik. Misalnya dengan mendorong lebih banyak transaksi pada SUN seri-seri non-benchmark yang selama ini tidak begitu likuid. Tujuannya agar dana investor asing tidak terkonsentrasi pada beberapa seri tertentu. 

Upaya lainnya adalah dengan membuka keran yang lebih besar bagi investor asing untuk membeli sukuk negara. Padahal, sukuk memiliki keunggulan berupa tawaran yield yang umumnya lebih tinggi dibandingkan SUN konvensional.

Walaupun harus diakui, keunggulan tersebut tak lepas sebagai bentuk kompensasi mengingat perdagangan sukuk belum seramai SUN konvensional.  “Tantangan pemerintah untuk membuat struktur pasar SBN menjadi lebih ideal bagi investor asing masih cukup besar,” tandas Desmon. 

Sebagai pengingat, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu menunjukkan, investor asing telah melakukan aksi beli sebesar Rp 12,25 triliun dalam 6 hari pertama di bulan Juli.

Dengan demikian, hingga Senin (8/7) lalu, nilai kepemilikan asing di pasar SBN telah mencapai Rp 1.001 triliun. Ini merupakan rekor tertinggi nilai investasi asing di pasar obligasi pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×