Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menargetkan laba bersih tahun ini akan berkisar US$ 577,5 juta hingga US$ 620,6 juta.
"Laba bersih tahun ini ditargetkan dapat tumbuh 5% hingga 7% dari pencapaian tahun ini. Kami memang cukup konservatif untuk tahun ini," kata Direktur Utama Garibaldi Thohir saat dijumpai di Jakarta, Rabu (1/2).
Sebelumnya, dia menyebutkan, tahun lalu, perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$ 550 - US$ 580 juta. Di mana volume produksi tahun lalu berada di posisi 47,7 juta ton, dengan volume penjualan 49 juta ton.
Adapun, untuk mendongkrak laba bersihnya di tahun ini, ADRO menargetkan volume produksi di kisaran 50 juta ton hingga 53 juta ton. "Untuk Ebitda bisa di kisaran US$ 1,3 miliar hingga US$ 1,5 miliar," ujarnya.
Kenaikan yang konservatif ini dinilai Garibaldi akibat krisis ekonomi yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Sehingga harga dan permintaan batubara cenderung stagnan, tidak sebesar tahun sebelumnya.
Karena itu, pasar domestik masih jadi jualan utama ADRO, di mana 25% dari total produksi perusahaan digunakan untuk lokal. "Sedangkan yang lainnya memang diekspor dan pasarnya kebanyakan Asia yaitu Jepang, Taiwan, Hongkong, Korea dan Mlaysia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News