kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ADRO memangkas target produksi batubara


Rabu, 02 September 2015 / 06:05 WIB
ADRO memangkas target produksi batubara


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Prospek bisnis batubara masih kelam di tahun ini. Walhasil, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memangkas target produksinya. Hingga semester pertama tahun ini, volume penjualan ADRO menyusut 6% year-on-year (yoy) menjadi 26,6 juta ton karena seretnya permintaan batubara.

Sementara produksi batubara ADRO menurun 7% (yoy) menjadi 25,9 juta ton di semester I 2015. Kondisi tersebut menyebabkan manajemen ADRO realistis dengan menurunkan target produksi batubara hingga akhir tahun ini menjadi 54 juta ton hingga 56 juta ton.

Semula, Adaro Energy membidik produksi batubara tahun ini mencapai 56 juta ton hingga 58 juta ton. Harga jual rata-rata (ASP) batubara ADRO menurun 13% (yoy). Hal itu tecermin pada pendapatan usaha ADRO yang turun sebesar 17% (yoy) menjadi US$ 1,3 miliar.

Garibaldi Thohir, Presiden Direktur ADRO, mengatakan, pasar batubara masih cukup menantang dalam jangka pendek. Hal tersebut karena ada kelebihan pasokan di pasar. Kondisi itu mendorong ADRO mendiversifikasi bisnis, salah satunya mulai masuk ke bisnis listrik. "Prospek batubara dalam jangka pendek masih menantang. Sehingga, kami akan mengembangkan usaha nonpertambangan," ujar dia, Selasa (1/9).

Laba bersih ADRO pada paruh pertama tahun ini melorot 31% (yoy) menjadi US$ 119 juta. Pada periode itu, perbandingan antara utang bersih dengan EBITDA operasional ADRO mencapai 1,37 kali dan rasio utang bersih terhadap modal sebesar 0,31 kali.

Analis Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan mengatakan, laba bersih ADRO memenuhi target 64%-70% dari prediksi Mandiri Sekuritas dan konsensus analis. Namun, dia masih mengkhawatirkan kinerja sektoral batubara karena prospek harganya yang masih melemah. "Penurunan harga saham ADRO baru-baru ini menunjukkan berita buruk sudah priced-in," ujar dia.

Ariyanto menyarankan, agar invertor lebih sabar menunggu sampai ada perbaikan harga batubara. Dia merekomendasikan neutral saham ADRO dengan target harga Rp 1.000 per saham. Pada perdagangan kemarin, harga saham ADRO ditutup menyusut 3,36% menjadi Rp 575 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×