Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. PT Aditec Cakrawiyasa menunda rencana untuk menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Awalnya, produsen kompor merek Quantum ini berencana mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal I-2013. Namun, manajemen Aditec memutuskan menunda pelaksanaan IPO hingga tahun 2015.
Rawono Sosrodimulyo, Chairman Aditec mengungkapkan, ada bebeberapa pertimbangan yang mendasari niatan IPO itu molor. Pertama, Aditec berpendapat, tahun 2013 dan 2014 bukan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar modal, khususnya IPO. Sebab, periode tersebut merupakan tahun politik. Sehingga, dikhawatirkan hal tersebut akan mempengaruhi kondisi pasar modal di Indonesia. Seperti diketahui, pada 2014, akan ada digelar pesta politik yaitu pemilihan umum (Pemilu).
Kedua, perusahaan yang basis produksinya di Tangerang ini ingin melakukan pengembangan bisnis terlebih dahulu sebelum masuk bursa, sehingga valuasi perusahaan bisa lebih maksimal. "Kita ingin size IPO yang lebih besar, sehingga harus mengembangkan bisnis dulu agar lebih besar dan menarik," kata Rawono kepada KONTAN, Jumat (8/3).
Ketika pertama kali mengemukakan rencana IPO tahun lalu, Aditec berniat melepas 20%-30% saham ke publik. Dari aksi itu, Aditec berharap bisa meraup dana segar senilai Rp 500 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi usaha.
Nah, manajemenberharap target perolehan dana IPO tersebut bisa lebih tinggi ketika dilakukan pada 2015. Namun, Rawono masih enggan membeberkan target baru perolehan dana IPO. Tapi, Aditec sudah memiliki rencana ekspansi untuk memaksimalkan valuasi.
Rencana tersebut antara lain akan merilis tiga produk kompor gas baru tahun ini. Produk baru ini akan dipasarkan di seluruh jaringan pemasaran perusahaan. Saat ini, Aditec telah memiliki 32 cabang pemasaran dan layanan purna jual (after sales service) yang tersebar di Sumatra, Jawa, dan Bali. Dengan demikian, penjualan Quantum diharapkan bisa tumbuh signifikan.
Selain itu, Aditec akan membangun pabrik injeksi plastik di Cikupa, Tangerang, pada tahun 2014. Pabrik tersebut akan memproduksi produk plastik setengah jadi untuk kebutuhan industri plastik dan kemasan. Namun, Rawono tidak bersedia memberikan informasi terkait kemampuan produksi maupun nilai investasi pembangunan pabrik plastik itu. Pasalnya, rencana pembangunan pabrik baru tersebut masih dalam tahap studi internal.
Dua ekspansi tersebut diharapkan bisa mendongkrak pendapatan perusahaan. Aditec menargetkan bisa meraih pendapatan sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2015. Saat ini, pendapatan Aditec sekitar Rp 700 miliar. "Saat pendapatan sudah Rp 1 triliun, itu ideal untuk IPO," jelas Rawono.
Aditec berdiri sejak 1993. Perusahaan itu mendirikan pabrik pertama di Cikupa, Tangerang setahun setelahnya, yaitu pada 1994. Produk komersial pertama hadir pada Agustus 1995 bernama Quantum tipe QGC401.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News