Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membukukan laba bersih sebesar Rp 330,1 miliar sepanjang 2024. Angka ini melonjak tajam jika dibandingkan perolehan tahun sebelumnya yang hanya Rp 19,4 miliar.
Lonjakan laba bersih ini datang setelah pendapatan ASSA naik. Direktur Utama ASSA Prodjo Sunarjanto mengatakan, total pendapatan ASSA di 2024 tercatat sebesar Rp 5triliun. Perolehan pendapatan tersebut meningkat 11,7% YoY, melampaui target yang ditetapkan.
Di mana, untuk pendapatan tahun 2024 tersebut, Perseroan menargetkan tumbuh 10%.
“Kinerja yang memuaskan ini diraih melalui dukungan semua segmen bisnis ASSA yang tumbuh secara konsisten. Semua segmen ASSA berkontribusi positif bahkan hingga dua digit terhadap total pendapatan,” kata Prodjo, Kamis (27/3).
Dia melanjutkan, logistik end-to-end menjadi penyumbang pendapatan terbesar pasca integrasi penuh Cargoshare Logistics, Anteraja, dan ASSA Logistics, mencapai Rp 1,9 triliun, naik 15,6%YoY.
Sementara segmen sewa menghasilkan Rp 1,9 triliun, naik 2,9% dari tahun sebelumnya.
ABaca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Perkuat Bisnis Logistik Tahun Ini
Untuk segmen kendaraan bekas mencatat pendapatan Rp 864 miliar, tumbuh 2,6%. Sedangkan segmen lelang mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 34,8%, menjadi Rp264,8 miliar.
ASSA dengan tiga pilar bisnisnya yaitu rental, logistik End-to-End dan kendaraan bekas dengan ekosistem yang terintegrasi menjadi satu kesatuan one-stop-solution ini terus aktif mengembangkan dan melengkapi ekosistem bisnisnya supaya selalu dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Dalam hal ini, bisnis rental ASSA didukung sekitar 30.000 armada yang disewakan kepada konsumen B2B seperti perusahaan, instansi, dan lain sebagainya.
“Sementara bisnis logistik fokus mengembangkan ekosistem logistiknya denganberbagai kegiatan bisnisnya, seperti Cargoshare yang fokus pada pelanggan B2B; mengembangkan cold chain delivery melalui investasi pada Coldspace; serta mengembangkan warehouse center Titipaja dan last mile delivery melalui Anteraja,” tambah Prodjo.
Adapun dalam bisnis kendaraan bekas, ASSA juga terus mengembangkan ekosistem untuk usaha penjualan kendaraan bekas dan lelang kendaraan melalui anak usaha PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC).
“Kami yakin, keunggulan ekosistem lengkap dan terintegrasi yang dimiliki tersebut akan menunjang pertumbuhan positif kinerja perseroan secara berkelanjutan,” imbuh Prodjo.
Namun demikian, dengan mempertimbangkan tantangan kondisi ekonomi dan geopolitik, Perseroan memilih bersikap konservatif dalam menetapkan target tahun ini.
Pada tahun 2025 ini ASSA menargetkan pertumbuhan pendapatan 5%-10%.
Selanjutnya: BCA akan Lakukan Buyback Saham Senilai Rp 1 Triliun
Menarik Dibaca: 6 Sayuran Ini Bisa Memicu Asam Urat Tinggi lo, Batasi Konsumsinya di Rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News