Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) mengemukakan, meski utang perusahaan sudah mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan, namun hal tersebut tak mempengaruhi kinerja perusahaan pelat merah tersebut.
Bahkan, manajemen PT Adhi Karya (persero) Tbk, kondisi ini juga berlaku ke semua perusahaan-perusahaan konstruksi.
"Kenaikan utang dari tahun 2016 ke tahun 2017 dari semua BUMN naik, namun kalau dilihat dari ukurannya, masih dalam batas kewajaran atau masih normal dibandingkan dengan rasio yang sudah ditetapakan sebelumnya," kata Budi Harto, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Selasa (15/5).
Budi juga mengungkapkan, utang ADHI tersebut kebanyakan digunakan untuk melakukan ekspansi sehingga prospek ke depan dari perusahaan ini masuh bagus.
Lagipula, saat ini, kata Budi rasio utang terhadap modal (Debt to Equity Ratio/DER) ADHI per tahun 2017 adalah sebesar 1,4% dan turun menjadi 1,12% di Maret 2018. Artinya masih dalam kondisi yang sangat baik. Ruang utang juga masih sangat besar lantaran batas DER adalah sebesar 3,5 kali.
Dalam laporan keuangan Maret 2018 yang lalu, total liabilitas perusahaan BUMN pelat merah ini adalah sebesar Rp 21,31 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News