kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Adhi Karya (ADHI) tetap optimis kinerja bisnis akan positif walau harga saham turun


Senin, 17 September 2018 / 22:47 WIB
Adhi Karya (ADHI) tetap optimis kinerja bisnis akan positif walau harga saham turun
ILUSTRASI. Proyek LRT Jabodebek


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditengah pengembangan bisnis di bidang infrastruktur, rupanya harga saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) merosot. Pekan lalu, ADHI longsor ke harga terendahnya sejak Januari 2014, yakni Rp 1.355 per saham. Dalam informasi yang diperoleh di RTI, harga saham Adhi Karya ditutup di level Rp 1.345 per saham atau turun 1,10%.

“Manajemen melihat dan mencoba analisa mengenai turunnya harga saham. Apakah pengaruh dollar naik, tetapi setelah dilihat tidak terlalu signifikan. Dan dampak ke bisnis juga tidak terlalu signifikan karena proyek terbesar yaitu LRT terus berjalan dan masih optimis bisnis berkembang,” ujar Ki Syahgolang, Sekretaris Perusahaan Adhi Karya kepada Kontan.co.id, Senin (17/9).

Ki Syahgolang menyebut dari komposisi proyek bisnis yang didominasi proyek LRT, dan dukungan Pemerintah untuk menyelesaikan proyek ini tahun depan. Dengan begitu, kinerja Adhi akan terus positif. “Buktinya, progress proyek LRT sudah 44,8% dan dari total nilai kontrak sebesar Rp 23 triliun, ini bisa menambah kinerja keuangan ADHI,” tambahnya.

Sebagai informasi, Ki Syahgolang menjelaskan bahwa sampai Agustus 2018, ada tiga proyek baru yang akan dijalankan ADHI yaitu Mui-Ureka Tower senilai Rp 400 miliar, bandara biak Rp 208 miliar, dan renovasi stadion manahan, Solo senilai Rp 274 miliar. Total Rp 882 miliar. “Tetapi ini belum termasuk proyek kecil. Jadi total kontrak baru ADHI sampai Agustus 2018 sebesar Rp 8,49 triliun,” katanya.

Kedepannya, ADHI mengincar kontrak pengerjaan dermaga, bandara dan bendungan. Karena nilai proyek ini besar. Sebagai gambaran, sebagian besar proyek yang dijalankan ADHI didominasi pengerjaan gedung 77%, jembatan 10%, dan lainnya seperti properti dan epc 13%.

Kepala Riset Narada Asset Management, Kiswoyo Adi Joe menuturkan bahwa harga saham ADHI yang menurun itu masih dalam tahap wajar. “Masih dibawa harga wajar. Karena pendapatan dan net profit masih naik. Turun karena sentimen IHSG masih turun saja,” beber Kiswoyo.

Kiswoyo memproyeksi harga saham yang wajar untuk ADHI yaitu Rp 1.500 sampai akhir tahun. Dan proyek LRT yang tengah dikebut akan ikut mendongkrak kinerja ADHI. “Proyek infrastruktur masih berjalan dan tengah dikebut. Akan menghasilkan banyak uang untuk ADHI,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×