Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membidik perolehan kontrak baru dari proyek-proyek EPC dan energi dapat menyumbang kontribusi 5%-6% di tahun ini. Lini bisnis sektor energi sampai dengan Juni 2021 tercatat telah menyumbang 3%-4% dari total pendapatan ADHI.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menjelaskan di tengah pandemi ini, beberapa proyek yang sedang digarapnya cenderung masih wait and see. “Sehingga serapan investasi pun akan ikut tertahan, hal ini berdampak pada kemunduran beberapa perolehan kontrak baru di sektor energi sampai dengan Juni 2021,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (2/8).
Sampai dengan semester pertama 2021, ADHI telah membukukan kenaikan kontrak baru 45% secara tahunan (yoy). Tercatat emiten konstruksi ini merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp 6,7 triliun hingga paruh pertama 2021.
Nilai kontrak ini merupakan gabungan dari seluruh kontrak yang ada dari berbagai lini bisnis yang ADHI miliki. Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Juni 2021, meliputi lini bisnis konstruksi sebesar 88,83%, energi sebesar 1,71%, properti sebesar 9,03% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Baca Juga: Laba Adhi Karya (ADHI) naik 19% pada kuartal II, begini kata analis
Sementara, dari proyek energi, ADHI tengah menggarap beberapa proyek diantaranya Revitalisasi Pabrik Gula Mojo, Sragen, Jawa Tengah dengan Nilai Kontrak sebesar Rp 225 miliar serta proyek Pembangunan Infrastruktur Jaringan Distribusi Gas Bumi (Jargas) untuk Rumah Tangga, Lhokseumawe, Aceh dengan nilai kontrak sebesar Rp 118 miliar.
“Dengan angka tersebut, tahun ini ADHI masih optimistis untuk dapat memperoleh peningkatan capaian kontrak sebesar 20%-25% dibandingkan tahun sebelumnya,” tutupnya.
Selanjutnya: BJTM dan ADHI masuk IDX BUMN20, simak rekomendasi sahamnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News