kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adhi Karya (ADHI) menggenggam kontrak baru Rp 2,5 triliun di kuartal pertama


Rabu, 08 April 2020 / 16:01 WIB
Adhi Karya (ADHI) menggenggam kontrak baru Rp 2,5 triliun di kuartal pertama
ILUSTRASI. Jalur lintasan kereta ringan atau LRT Jabodebek terlihat dari ketinggian di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (7/1).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 2,5 triliun pada kuartal pertama 2020. Realisasi tersebut setara 7,14% dari target kontrak baru ADHI sepanjang 2020.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, realisasi tersebut merupakan yang terendah pada periode yang sama sejak tahun 2017. Adapun, pada kuartal I-2017 ADHI mampu menggenggam kontrak Rp 3,7 triliun, sedangkan kuartal I-2018 dan kuartal I-2019 secara berturut-turut sebesar Rp 3,01 triliun dan Rp 3 triliun.

Meski begitu perolehan kontrak baru ADHI pada kuartal I-2020 ini tak serendah tiga bulan pertama tahun 2016. Pada periode tersebut ADHI hanya menggenggam kontrak sebesar Rp 2,3 triliun.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) belum merealisasikan buyback saham

Hingga Maret 2020, perolehan kontrak baru ADHI didominasi oleh pembangunan jaringan gas perumahan di Aceh dan Sumatra Utara sebesar Rp 142,1 miliar dan pembangunan simpang susun di Sragen, Jawa Tengah sebesar Rp 129,4 miliar.

"Kontribusi per lini bisnis kontrak baru pada Maret 2020 meliputi konstruksi dan energi sebesar 94%, properti sebesar 5%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya," tulis Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Noegroho Parwanto dalam siaran pers, Rabu (8/4).

Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebesar 26%, jalan dan jembatan sebesar 7% serta protek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalan kereta api dan proyek-proyek EPC sebesar 67%.  Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak bari dari pemerintah sebesar 70%, BUMN 19% dan swasta/lainnya sebesar 11%.

Baca Juga: Emiten BUMN Karya Bangun Rumahsakit Khusus Corona

ADHI juga tengah menggarap proyek LRT Jabodebek Tahap I. Kontrak ini didapatkan sejak September 2015 dengan nilai Rp 22,8 triliun termasuk pajak. Sampai dengan 20 Maret 2020 progres pelaksanaan pembangunan prasarana  LRT Jabodebek Tahap I telah mencapai 70,9%.

Rinciannya, lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur sudah mencapai 87,6%, lintas pelayanan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas mencapai 66,2% dan lintas pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur mencapai 63%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×