kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

ADHI berencana right issue di 2012


Senin, 10 Oktober 2011 / 12:26 WIB
ADHI berencana right issue di 2012
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Bukopin di Jakarta, Selasa (29/6/2020).


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berencana melakukan right issue di tahun depan. "Jika kami right issue, maka pendapatan bisa mencapai Rp 10,321 triliun di 2012 mendatang," kata Direktur Utama ADHI Kiswodarmawan dalam RDP dengan komisi IV DPR, Senin (10/10).

Sementara itu, jika right issue terlaksana, maka laba bersih perusahaan pelat merah ini ditargetkan bisa mencapai Rp 232,309 miliar. Sayangnya Kiswodarmawan belum membeberkan lebih lanjut mengenai rencana aksi korporasi tersebut. Di 2007 lalu, ADHI memang sempat berencana menggelar right issue dengan target dana mencapai Rp 600 miliar.

Namun, Kiswodarmawan mengungkapkan, jika tidak jadi menerbitkan saham baru, maka pendapatan BUMN konstruksi itu hanya akan senilai Rp 9,746 triliun, dengan laba bersih Rp 206,9 miliar

Sedangkan untuk tahun ini ADHI menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp 184,70 miliar atau turun dari penerimaan laba bersih di 2010 yang mencapai Rp 189,48 miliar. Menurunnya perolehan laba di tahun 2011 ini dikarenakan BUMN konstruksi ini harus membayar bunga bank dari hasil pinjaman yang telah direalisasikan.

"Penurunan target laba seiring kenaikan bunga bank, karena kami menjalani proyek sinergi dengan BUMN, sehingga kami harus mendanai itu dari financial bank," jelas Kiswodarmawan. Sedangkan untuk total penjualan di 2011, ADHI menargetkan dapat merealisasikan pendapatan hingga Rp 8,5 triliun, atau naik dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 5,67 triliun.

Menurut Kiswodarmawan, untuk mendukung perolehan realisasi penjualan dan laba, perseroan merespon positif kebijakan Kementerian BUMN untuk melakukan program sinergi. ADHI akan bekerjasama dalam pengembangan aset idle BUMN, seperti Pertamina dan Jamsostek dalam pengembangan properti, serta kerjasama pengembangan bisnis dengan IPP Pusri, AP-2 dan Jasa Marga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×