kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Adaro ikut tender powerplant US$ 350 juta


Kamis, 06 Oktober 2011 / 08:34 WIB
Adaro ikut tender powerplant US$ 350 juta
ILUSTRASI. Lampu hias Natal terlihat di Jalan Unter den Linden di depan Gerbang Brandenburg, di tengah wabah virus corona (COVID-19) di Berlin, Jerman, Selasa (24/11/2020).


Reporter: Irma Yani N., Anna Suci P. | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) makin gencar mengikuti tender proyek pembangunan pembangkit listrik. Produsen batubara ini akan kembali mengajukan dokumen untuk mengikuti tender pembangunan powerplant berkapasitas 2x100 megawatt (MW) di Kalimantan.

Investasi pembangunan pembangkit listrik ini diperkirakan US$ 350 juta. "PLN sudah menetapkan perkiraan harga listriknya, 8,6 sen per KwH dan kami akan segera mengikuti proses biding," kata Andre J. Mamuaya, Direktur ADRO, Rabu (5/10).

ADRO menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, East West Power, untuk mengikuti tender powerplant yang berlokasi di Kalimantan Selatan ini. Dalam kerjasama ini, ADRO menguasai 65% saham dan East West mendapatkan sisanya. Andre menegaskan, pihaknya optimistis memenangkan tender ini, bila berkaca pada kesuksesan mereka di PLTU West Java.

ADRO sebenarnya sudah mengikuti tender pembangkit listrik ini beberapa waktu lalu. Namun karena perseroan ini menjadi satu-satunya pihak yang mengajukan proposal, PLN memutuskan melakukan prakualifikasi ulang.

Selain itu, Adaro masih berusaha menambah kepemilikan saham di Bhakti Energy Persada. Saat ini Adaro baru menguasai 10,22% saham perusahaan tersebut. Emiten tambang ini menargetkan proses penambahan saham bisa rampung akhir tahun ini.

Dus, di 2012 nanti Adaro bisa mengkonsolidasikan cadangan batubara yang sudah dimiliki saat ini dengan cadangan milik Bhakti Energy. ADRO saat ini memiliki cadangan 4,4 miliar ton dari Adaro Indonesia dan 200 juta ton dari Mustika Indah Permai. Bila ditambah cadangan Bhakti Energy 5,7 miliar ton, tahun depan cadangan ADRO mencapai 10,3 miliar ton.

Perusahaan batubara ini juga meyakini krisis global tidak akan mempengaruhi kinerja perseroan, meski harga batubara turun. "Seperti 2008 lalu, dampaknya sangat pendek, hanya sekitar tiga bulan setelah itu normal lagi," papar Andre. Karena itu, Adaro yakin target kinerja bakal tercapai. Semester satu lalu, ADRO telah mencapai 50,45% target laba bersih 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×