Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengubah profil utangnya. Emiten batubara ini melalui anak usahanya, Adaro Indonesia mendapatkan pinjaman baru berupa unsecured amortizing sebesar US$ 1 miliar.
Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan manajemen untuk melakukan pembiayaan kembali atas utangnya (refinancing) yang diperoleh perseroan tahun 2011 lalu. Nilai fasilitas pinjamannya kala itu sebesar US$ 750 juta.
Mengingatkan saja, kala itu, tepatnya tanggal 4 Juli 2011, ADRO mengadakan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi dengan beberapa bank yang terdiri dari DBS Bank Ltd, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (cabang Singapura dan Jakarta), dimana PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai agen fasilitas.
Fasilitas tersebut terdiri dari fasilitas pinjaman berjangka sebesar US$ 350 juta dan fasilitas pinjaman amortising revolving sebesar US$ 350 juta dan dikenakan suku bunga sebesar LIBOR ditambah persentase tertentu. Fasilitas tersebut digunakan untuk belanja modal, modal kerja dan sejumlah rencana lainnya. Kedua fasilitas pinjaman berjangka dan fasilitas pinjaman amortising revolving tersebut memiliki masa jatuh tempo pada tahun kesepuluh dari tanggal perjanjian.
Selain untuk refinancing, sebagian dari fasilitas pinjaman US$ 1 miliar itu juga akan digunakan untuk pelunasan obligasi senilai US$ 800 juta yang diterbitkan Adaro Oktober 2009 lalu.
Kekurangan dari rencana dua pelunasan dua kewajiban itu, antara fasilitas pinjaman US$ 750 juta dan utang obligasi US$ 800 juta, akan ditutup dari kas internal perseroan.
Setidaknya, manajemen memiliki kebijakan untuk mengelola pelunasan utang pada kisaran US$ 171 juta per tahun untuk lima tahun kedepan. "Ini merupakan upaya kami untuk meningkatkan kepercayaan kreditur dan sejalan dengan usaha untuk menjaga profitabilitas dan struktur permodalan yang kuat," pungkas Chief Financial Officer (CFO) ADRO David Tendian dalam keterangan tertulisnya, (27/8).
Dengan struktur modal meningkat dengan berkurangnya total utang berbunga sebesar 4% dan posisikas kas 68% menjadi US$ 938 juta, membuat utang bersih dibandingkan EBITDA perusahaan untuk 12 bulan terakhir sebesar 1,39 kali. Sedangkan utang bersih dibandingkan ekuitas sebesar 0,4% pada akhir semester I-2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News