kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Tudingan Menimbun Minyak Goreng, Ini Rekomendasi Saham Salim Ivomas (SIMP)


Senin, 21 Februari 2022 / 17:24 WIB
Ada Tudingan Menimbun Minyak Goreng, Ini Rekomendasi Saham Salim Ivomas (SIMP)
ILUSTRASI. Seorang pedagang menunjukan minyak goreng yang dijual di lapaknya di pasar Naikoten Kota Kupang, NTT, Senin (31/1/2022).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) tengah menjadi perhatian karena dugaan penimbunan minyak goreng. Pada Jumat (18/2), Satgas Pangan Sumatra Utara menemukan 1,1 juta kilogram minyak goreng di gudang Deli Serdang. 

Anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ini menanggapi, minyak goreng yang ditemukan itu merupakan pesanan yang disiapkan untuk didistribusikan kepada para pelanggan. Jumlah ini setara 80.000 karton untuk 2-3 hari pengiriman. 

"Semua stok yang tersedia merupakan pesanan dan siap untuk distribusikan ke para pelanggan kami untuk beberapa hari ke depan," ungkap Salim Ivomas dalam keterbukaan informasi, Sabtu (19/2).

Baca Juga: Satgas Pangan Ingatkan Penimbun Minyak Goreng Bisa Dipidana

Asal tahu saja, pabrik minyak goreng SIMP diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng pabrik mi instan grup Salim yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasil produksi minyak goreng di Pabrik Lubuk Pakam Deli Serdang digunakan untuk kebutuhan pabrik mi instan Indofood di wilayah Sumatra yang sebesar 2.500 ton/bulan. 

Selain untuk memenuhi kebutuhan grup, kelebihan produksi  akan diproses menjadi minyak goreng bermerek dalam berbagai ukuran, terutama kemasan 1 liter dan 2 liter sebanyak 550.000 karton per bulan. Minyak goreng itu rutin di distribusikan kepada distributor dan pasar modern yang berada di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, dan Jambi. 

Menyusul sentimen ini, pergerakan harga saham SIMP berada di zona merah pada perdagangan Senin (21/2). SIMP tercatat melorot 1,22% ke harga Rp 486 per saham. 

Baca Juga: Dituding Timbun Minyak Goreng 1,1 Juta Kg, Ini Klarifikasi Salim Ivomas (SIMP)

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menanggapi, kabar tersebut memang dianggap sebagai sentimen negatif, akan tetapi dampaknya tidak signifikan terhadap pergerakan sahamnya. "Buktinya pelemahannya bahkan tidak sampai auto rejection bawah (ARB), jadi tidak mengubah trennya masih menguat," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (21/2). 

William menyarankan buy on weakness saham SIMP di harga Rp 482-Rp 486 per saham. Target harganya di kisaran Rp 500-Rp 515 per saham. 

Sekadar informasi, saham SIMP menguat 0,41% selama sepekan terakhir. Adapun tren penguatan sudah terjadi sejak awal tahun atawa year to date (ytd) yang tercatat menguat 6,58%. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, pergerakan SIMP masih berada di bawah support trendline

Baca Juga: Dalami Dugaan Kartel Minyak Goreng, KPPU Akan Panggil Asosiasi Pengusaha Ritel

"Selama SIMP belum mampu menembus resistance di 496, maka pergerakan SIMP masih berada pada bagian dari fase downtrend," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/2). Ini juga didukung oleh pergerakan MACD yang sudah mulai melandai meskipun Stochastic masih menunjukkan pertanda sideways.

Herditya pun menyarankan buy on weakness SIMP pada kluster moving average di sekitar area Rp 460, dengan target level resistance di Rp 496.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×