Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik dua menteri dan 3 wakil menteri hasil reshuffle kabinet, Rabu (15/6). Pertama, menteri yang dilantik adalah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
Kemudian, Mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Sofyan Djalil.
Selanjutnya, ada elite PSI Raja Juli Antoni yang dilantik sebagai Wamen ATR/BPN, menggantikan Surya Tjandra. Adapun John Wempi Watipo yang sebelumnya menjabat Wamen PUPR, digeser menjadi Wakil Mendagri. Terakhir, Sekjen PBB Afriansyah Noor dilantik menjadi Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker).
Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo menilai, dampak reshuffle kabinet cenderung netral untuk pergerakan indeks, ia menilai, pelaku pasar lebih fokus pada katalis dari global.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,61% ke 7.007 di Perdagangan Rabu (15/6), Asing Lepas BBCA, TLKM, ASII
Lebih lanjut ia bilang, pasar berharap menteri baru yang dilantik dapat lebih baik untuk masing-masing kementerian yang di-reshuffle.
"Kami melihat efeknya cenderung netral saja. Memang harapannya di Kementerian Perdagangan ini dapat diganti dari kalangan profesional (dari non-partai). Supaya akselerasi permasalahan di bidang perdagangan dapat terselesaikan dengan baik," paparnya pada Kontan, Rabu (15/6).
Selain isu reshuffle Kabinet, menurutnya ada yang lebih dominan menggerakkan Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG). Pertama, ada rencana kenaikan suku bunga The Fed untuk mengendalikan inflasi Amerika Serikat (AS) dan tentu saja di ikuti bank sentral Eropa dan Australia.
Tak hanya itu, tensi geopolitik Rusia-Ukraina, China-Taiwan juga turut menyelimuti pergerakan IHSG.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,61% ke 7.007 di Perdagangan Rabu (15/6), Net Sell Asing Rp 760 Miliar
Selanjutnya, krisis pangan lantaran harga naik dan supply terbatas juga berpengaruh. Terakhir, ada isu terkait krisis energi atau kenaikan bahan energi yang turut menjadi katalis penggerak IHSG.
Ia memperkirakan IHSG akan cenderung tertekan dalam jangka pendek dengan support 6.930 dan resisten di 7.150. Adapun ia menyarankan pelaku pasar untuk wait and see lebih dulu.
Pada perdagangan Rabu (15/6), IHSG melemah 0,61% ke level 7.007,05.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News