kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Ada pinjaman sindikasi jatuh tempo Februari 2021, Pan Brothers bakal refinancing


Senin, 19 Oktober 2020 / 19:27 WIB
Ada pinjaman sindikasi jatuh tempo Februari 2021, Pan Brothers bakal refinancing
ILUSTRASI. Pekerja tengah menyelesaikan produksi masker dan alat pelindung diri (APD) di Pabrik Tekstil PT Pan Brothers Tbk, Banten, Senin (20/4/2020). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen garmen PT Pan Brothers Tbk (PBRX) tengah berupaya untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman sindikasi yang bakal jatuh tempo pada 1 Februari 2020. Jumlah fasilitas pinjaman yang dicairkan per Juni 2020 sudah mencapai US$ 133,5 juta dari plafon kredit US$ 138,5 juta.

"Pan Brothers berkomitmen untuk segera mengupayakan pembiayaan kembali revolving credit facility yang jatuh tempo pada awal Februari 2021," kata Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Susanto saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (19/10). Menurut dia, sumber dana untuk membayar pinjaman tersebut juga bakal berasal dari fasilitas kredit yang saat ini tengah dalam proses mencapai kesepakatan.

Berdasarkan laporan keuangan Pan Brothers per Juni 2020, jumlah plafon pinjaman sindikasi tersebut adalah sebesar US$ 110 juta dengan accordion US$ 40 juta. Kemudian, Pan Brothers berhasil mendapatkan accordion US$ 28,5 juta pada November 2018 sehingga plafon pinjaman sindikasi menjadi US$ 138,5 juta.

Baca Juga: ABM Investama (ABMM) fokus eksekusi proyek jasa pertambangan eksisting di sisa tahun

Penjanjian sindikasi ini diperoleh pada 27 Desember 2017 untuk melunasi sisa saldo utang sindikasi sebelumnya tertanggal 9 Oktober 2015. Yang berperan sebagai mandated lead arranger and bookrunner adalah PT Bank ANZ Indonesia (ANZ), PT Bank HSBC Indonesia (HSBC), dan Ing Bank N.V (ING). HSBC turut bertindak sebagai facility agent PT Bank Permata Tbk sebagai security agent.

Terkait dengan utang Pan Brothers yang bakal jatuh tempo tersebut, Moody's Investors Service merilis laporan pada Jumat (16/10). Moody's menurunkan corporate family rating (CFR) PT Pan Brothers Tbk (PBRX), dari B3 menjadi Caa1 dengan prospek negatif.

Moody's juga memangkas peringkat surat utang senior yang jatuh tempo pada 2022 yang diterbitkan oleh PB International B.V., dari B3 ke Caa1. Asal tahu saja, PB International B.V. adalah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Pan Brothers dan dijamin oleh Pan Brothers dan semua anak perusahaannya.

Analis Moody's Stephanie Cheong mengatakan, penurunan peringkat mencerminkan kekhawatiran Moody's terhadap kemampuan Pan Brothers untuk membiayai kembali utang yang bakal jatuh tempo. Salah satu yang disorot adalah RCF sebesar US$ 138,5 juta tersebut.

Baca Juga: Analis: Penguatan harga saham WSKT terdorong omnibus law soal pembebasan lahan

Menurut Stephanie, belum ada kesepakatan yang mengikat terkait refinancing utang Pan Brothers. "Dengan begitu, waktu pelaksanaan rencana refinancing tetap sangat tidak pasti dan sangat menantang bagi peringkat perusahaan," kata Stephanie dalam laporannya, Jumat (16/10).

Sementara itu, saldo kas setara kas Pan Brothers per Juni 2020 hanya sebesar US$ 40 juta dinilai tidak cukup untuk menutupi utang tersebut. "Dengan demikian, perusahaan bergantung pada pendanaan eksternal untuk mengatasi utang jangka pendek yang jatuh tempo," ungkap Stephanie.

Menanggapi hal ini, Anne mengatakan bahwa pada tanggal yang sama, Pan Brothers meminta Moody's untuk menarik peringkat utang perusahaannya. Pasalnya, Pan Brothers berkomitmen untuk memenuhi kewajiban tersebut.

Selanjutnya: Begini rencana bisnis kelistrikan Adaro Energy (ADRO)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×