kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.471.000   2.000   0,14%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Ada Demo Ojek Online dan Kurir Kemarin, Bagaimana Dampaknya ke GOTO?


Jumat, 30 Agustus 2024 / 15:00 WIB
Ada Demo Ojek Online dan Kurir Kemarin, Bagaimana Dampaknya ke GOTO?
ILUSTRASI. Aksi demo pengemudi ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek kemarin, Kamis (20/8) dinilai tidak mengganggu kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) selaku pengelola Gojek.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi demo pengemudi ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek kemarin, Kamis (20/8) dinilai tidak mengganggu kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) selaku pengelola Gojek. 

Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis mengatakan sebagai salah satu pelaku usaha layanan permintaan atau on-demand services (ODS), Gojek masih menjadi pemimpin pasar.

Melansir laporan keuangan per 31 Desember 2023, GOTO tercatat memiliki 3,1 jutra mitra pengemudi dengan jumlah merchant mencapai 20,1 juta. Sepanjang 2023, jumlah pengguna GOTO mencapai 50,8 juta. 

"Dampak unjuk rasa kali ini tidak signifikan mengingat aksi unjuk rasa tidak berskala besar dan layanan Gojek tetap berjalan," tulis Niko dalam ulasan singkat, Kamis (29/8). 

Baca Juga: Simon Ho Jadi Direktur Baru GOTO, Gantikan Jacky Lo

Lebih lanjut, Niko bilang, kehadiran layanan ODS dapat membantu masyarakat mengoptimalkan penghematan waktu dan dapat memberikan peluang pendapatan kepada kepada jutaan pengemudi.

Dari sisi kinerja, pendapatan bruto segmen ODS mencapai Rp 6,7 triliun di semester I-2024. Pendapatan ini tumbuh 15% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari capaian semester I-2023 sebesar Rp 5,86 triliun. 

Jika dihitung dari total pendapatan bruto GOTO selama semester I- 2024 yang mencapai Rp 9,71 triliun, maka segmen layanan permintaan ini  kontribusi sekitar 69%.

Indikator EBITDA yang disesuaikan pada segmen ODS juga telah berbalik positif sebesar Rp 256 miliar per 30 Juni 2024. Pada periode yang sama di 2023, ODS GOTO masih minus Rp 410 miliar. 

Niko menyebut kinerja bisnis ODS semakin baik dengan berbagai strategi yang dilakukan. Salah satu ditopang oleh produk Hemat yang ditawarkan Gojek bagi pelanggan. 

Dia mencermati produk Hemat Gojek ini telah menghasilkan lebih banyak pesanan bagi pengemudi, walaupun pengemudi mungkin menerima pendapatan yang lebih rendah per pesanan. 

Untuk itu, BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham GOTO dengan target harga di Rp 90 per saham. Hingga akhir perdagangan sesi pertama pada Jumat (30/8), GOTO parkir di level Rp 52 per saham. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×