kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada ancaman gangguan bahan baku dari China, Pelangi Indah (PICO) tetap optimistis


Rabu, 05 Februari 2020 / 20:08 WIB
Ada ancaman gangguan bahan baku dari China, Pelangi Indah (PICO) tetap optimistis
ILUSTRASI. andy.dwijayanto--PICO-Permintaan Terhadap Produk Drum Lubricants Pelangi Indah Canindo (PICO) Meningkat


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kemasan baja, PT Pelangi Indah Canindo Tbk optimistis aktivitas produksinya bisa berjalan normal di tengah risiko gangguan pasokan bahan baku dari China akibat ancaman wabah virus Corona.

Sekretaris Perusahaan PT Pelangi Indah Canindo Tbk Anton Hidayat tidak memungkiri bahwa ancaman wabah virus Corona bisa saja mengganggu pasokan bahan baku berupa baja canai dingin atawa cold rolled coil (CRC) dari China.

Apalagi kalau berkaca pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, porsi importasi CRC dari China memiliki porsi yang tidak sedikit, yaitu sekitar 20%-40% dari total kebutuhan CRC perseroan, bergantung pada kebutuhan.

Baca Juga: Pelangi Indah Canindo (PICO) bidik pertumbuhan penjualan 10% tahun ini

Sementara itu, kebutuhan rata-rata bahan baku CRC perseroan mencapai 5.000 ton per bulan atau sekitar 60.000 ton per tahun.

“Bila ada arus impor bahan baku yang bermasalah tentu akan terjadi kendala karena berdampak pada suplai dan demand,” terang Anton ketika dihubungi oleh Kontan.co.id pada Rabu (5/2).

Kendati demikian, emiten yang memiliki kode saham PICO ini mengaku siap mengantisipasi kemungkinan tersebut dengan cara mengalihkan porsi pasokan CRC dari China kepada sumber pemasok CRC lain baik di dalam negeri seperti misalnya Krakatau Steel ataupun pemasok luar negeri dari India dan Korea seperti Posco Korea.

Asal tahu saja, sebelumnya, PT Krakatau Steel & Posco Indonesia memang tercatat sebagai salah satu pemasok bahan baku dan bahan pembantu dengan nilai transaksi sebesar Rp 69,63 miliar atau  melebihi 10% dari jumlah pembelian bahan baku perseroan pada sembilan bulan pertama tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Pinjaman Bank Telat Cair, Realisasi Pabrik Baru Pelangi Indah (PICO) Mundur 2020

Dengan strategi yang demikian, perseroan optimistis bisa mencatatkan volume produksi sebesar 5.000 ton per bulan guna mengejar target penjualan tahun ini.

Untuk diketahui, tahun ini perseroan menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan volume penjualan minimal 10% untuk mengejar target penjualan bersih sekitar Rp 800 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×