Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mengalami tekanan pada tahun lalu. Sepanjang 2020, pendapatan Acset tercatat turun 69,62% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,2 triliun sedangkan kerugian tercatat meningkat 15,79% yoy menjadi Rp 1,32 triliun.
Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menjelaskan kenaikan rugi bersih yang dibukukan sepanjang 2020 terutama disebabkan dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan terhambatnya operasional proyek Acset.
"Pandemi menyebabkan perlambatan pada progres proyek berjalan serta penundaan target tender proyek baru yang sedang kami jalani," jelas Maria kepada Kontan.co.id, Selasa (2/3).
Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) mengantongi pendapatan Rp 1,2 triliun sepanjang 2020
Hingga Desember 2020, Acset Indonusa memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 289 miliar, yang terdiri dari Proyek Fondasi Stasiun Integrasi LRT-HSR Halim, Fondasi Avania Residence dan Tol Akses Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. Realisasi kontrak baru tersebut merosot cukup dalam dari realisasi di 2019 yang sebesar Rp 1,7 triliun.
Lebih lanjut, Maria menjelaskan target ACST di 2020 adalah untuk mendapatkan proyek-proyek yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitas operasional yang dimiliki.
"Yang mana hingga kini untuk proyek-proyek yang kami dapatkan selama tahun 2020, kami pandang sudah sesuai dengan prinsip ini," jelas dia.
Selanjutnya: Ada rebalancing FTSE micro cap, saham ini paling menarik untuk dilirik investor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News