kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Acset Indonusa (ACST) menambah utang ke United Tractors (UNTR) jadi Rp 4 triliun


Jumat, 06 September 2019 / 12:48 WIB
Acset Indonusa (ACST) menambah utang ke United Tractors (UNTR) jadi Rp 4 triliun
ILUSTRASI. Proyek konstruksi PT Acset Indonusa Tbk


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) berencana mengajukan tambahan pinjaman kepada perusahaan terafiliasi PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar Rp 2,4 triliun. Sehingga total pinjaman ACST kepada UNTR menjadi Rp 4 triliun. 

Pengajuan tersebut harus mengubah perjanjian pinjaman per 1 Maret 2018, yang pada saat itu ACST memperoleh pinjaman 1,6 triliun. Penambahan pinjaman tersebut akan digunakan ACST untuk modal kerja yang akan dipergunakan untuk pembiayaan proyek-proyek konstruksi dan infrastruktur. 

Pada laporan keuangan semester I-2019, anak usaha Astra ini mencatatkan kerugian Rp 404,57 miliar. Manajemen ACST menjelaskan kerugian terjadi karena keterlambatan beberapa proyek contractor pre financing (CPD) dan struktur yang menyebabkan peningkatan pendanaan, biaya overhead dan tambahan biaya percepatan untuk penyelesaian proyek-proyek tersebut. 

Baca Juga: United Tractors (UNTR) naikkan pinjaman ke Acset Indonusa (ACST) jadi Rp 4 triliun

Di sisi lain, ACST baru memperoleh nilai kontrak baru Rp 1,44 triliun sepanjang semester satu. Ditopang oleh dua proyek besar yaitu Pekerjaan Sipil Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1 dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Soma Karimun 2x25 MW di Riau dengan nilai kontrak Rp 1,33 triliun. Sementara itu, ACST masih akan mengejar target kontrak baru tahun 2019 sebesar Rp 15 triliun. 

Sekretaris Perusahaan ACST Maria Cesilia menjelaskan, pihaknya lebih memilih mengubah fasilitas pinjaman dengan UNTR karena proses dan waktu negosiasi lebih cepat, mendapatkan suku bunga yang kompetitif dan tidak perlu memberikan jaminan. 

Adapun, dalam perjanjian pinjaman yang baru ini, ACST akan mendapatkan bunga JIBOR +2,5% atau setara 9,26% per tahun dengan jatuh tempo pada 30 April 2023. Sebelumnya, Acset mendapat bunga JIBOR +3% atau setara 8,6% per tahun dan jatuh tempo pada 21 Desember 2019. 

"Dengan adanya pinjaman ini, berpotensi meningkatkan jumlah aset dan liabilitas perseroan dan anak perusahaan," ujar Maria kepada Kontan.co.id, Jumat (6/9). 

Baca Juga: Acset Indonusa (ACST) catatkan kontrak baru Rp 1,44 triliun sepanjang semester I-2019

Nilai total pinjaman tersebut setara dengan 392% dari ekuitas Acset Indonusa berdasarkan laporan keuangan semester I-2019 yaitu sebear Rp 1,02 triliun. Transaksi ini berpotensi meningkatkan jumlah aset grup sebesar 26,77% dari Rp 10,72 triliun menjadi Rp 13,59 triliun. Serta meningkatkan liabilitas sebesar 29,58% dari 9,7 triliun menjadi Rp 12,57 triliun. 

Adapun debt to equity rastio (DER) atau interest bearing ACST tanpa pinjaman dari pemegang saham saat ini adalah 2,94 kali. 

Di lain waktu, Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K Loebis menjelaskan perubahan ini karena ada penambahan kebutuhan modal kerja untuk proyek yang digarap oleh ACST. Kendati mengeluarkan dana untuk ACST, manajemen UNTR menjelaskan perusahaan masih dalam kondisi baik. "Tidak ada dampak berarti bagi UNTR," jelas Sara kepada Kontan.co.id, Kamis (5/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×