kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Ace Hardware memetik buah aksi ekspansif


Selasa, 17 Oktober 2017 / 08:49 WIB
Ace Hardware memetik buah aksi ekspansif


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah diperkirakan bakal memukul perusahaan ritel khususnya yang bergantung pada produk impor. Salah satunya adalah PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang mayoritas barang jualannya berasal dari luar negeri.

Namun, para analis memperkirakan, ACES memiliki strategi untuk mengikis dampak anjloknya nilai tukar mata uang garuda tersebut. Misalnya dengan menggelar ACE Boom Sale mulai 13 September hingga 17 Oktober 2017. Program promosi ini bisa membawa sentimen positif bagi kinerja perusahaan di akhir tahun.

Christine Natasya, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan, program ACE Boom Sale cukup manjur untuk meningkatkan penjualan. Sebab ACES bisa mengandalkan ketersediaan barang yang dibeli saat rupiah menguat. Alhasil, dampak dari volatilitas rupiah belakangan ini tidak menghambat kinerja keuangan ACES.

Ia menambahkan, perusahaan ini juga diuntungkan dengan pengetatan pajak barang impor. Kompetitor lain yang memiliki skala perusahaan lebih kecil kesulitan menaati aturan tersebut.

Sementara bagi ACES tidak menjadi soal karena hal tersebut sudah diterapkan sejak lama. "Kalau sekarang susah mencari barang impor, konsumen malah mencarinya ke gerai ACES," kata Christine, Senin (16/10).

Analis Danareksa Sekuritas Adeline Solaiman menilai pelemahan rupiah saat ini hanya berlangsung sesaat. ACES pun bisa mengandalkan persediaan barang yang lama.

Kalaupun kurs dollar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan tren penguatan, kondisi itu hanya menekan pertumbuhan margin perusahaan. "Kami optimistis sampai akhir tahun 2017 target pertumbuhan ACES sekitar 17%," tandasnya.

Angka ini lebih tinggi ketimbang target yang ditetapkan manajemen ACES yakni sebesar 15% dari pencapaian tahun lalu di Rp 4,93 triliun. Optimisme Danareksa dipengaruhi oleh tingkat ekspansi dan promosi yang dilakukan perusahaan ini. Hingga akhir kuartal III-2017, sudah ada 11 toko baru yang dibuka ACES.

Keyakinan serupa juga diungkapkan oleh Analis BCA Sekuritas Johanes Prasetia. Bahkan ia telah meningkatkan proyeksi same store sales growth (SSSG) ACES dari sebelumnya hanya 6% menjadi 9%. Sedangkan penambahan area komersial diproyeksikan meningkat menjadi 32.000 meter persegi.

Tumbuh dua digit

Nah, dalam sembilan bulan pertama 2017, ACES sudah menambah luas 20.813 meter persegi. "Perusahaan ini telah mencerminkan pertumbuhan penjualan yang kuat yakni di atas dua digit sejak Maret 2017," terangnya.

Selama bulan September, ACES mencatatkan penjualan Rp 488 miliar atau naik 9,4% dibanding Agustus 2017. Sedangkan dalam sembilan bulan pertama tahun ini, emiten ritel di bawah Grup Kawan Lama ini sudah membukukan penjualan Rp 4,1 triliun atau naik 18,5% dibanding periode yang sama tahun 2016.

Berkat kinerja ciamik ini, Johanes menaikkan target harga saham ACES dari Rp 1.250 menjadi Rp 1.325 per saham dengan rekomendasi hold.Proyeksi serupa disampaikan Adeline yang merekomendasikan hold di harga Rp 1.200 per saham. Sementara Christine masih merekomendasikan buy saham ACES di Rp 1.330 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×