Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ACE Hardware Indonesia Tbk (ACES) menargetkan membuka 10 hingga 15 gerai per tahun. Dalam periode Januari sampai September 2022, emiten ritel ini telah membuka 13 gerai anyar.
Presiden Direktur ACE Hardware Prabowo Widyakrisnadi menuturkan, sepanjang periode tersebut terdapat penambahan luas area sekitar 25.000 m2. Di periode ini juga, ACES berhasil masuk ke daerah baru yakni Kebumen dan Magelang. Masuknya ACES ke dua daerah ini menandakan agresivitas ACES dalam menembus pasar kota tier 3.
Meski menargetkan pembukaan hingga 15 gerai per tahun, Prabowo menyebut ACES tetap berhati-hati dalam melihat kondisi pasar, terutama kondisi perekonomian. “Tentu dengan menimbang beberapa kriteria. Apakah nantinya akan dibuka di daerah baru atau lama, tetap kami akan melakukan penetrasi market,” kata dia dalam paparan publik ACE Hardware di bilangan Kembangan, Jakarta, Kamis (15/12).
Adapun dalam menentukan target pasar yang dibidik, ACES memperhatikan sejumlah aspek. Misal, seberapa besar potensi pasar di suatu daerah. Besaran pasar nantinya akan berpengaruh pada ukuran (size) toko yang akan dibangun. Kedua, kelayakan lokasi serta kesiapan fasilitas penunjang.
Baca Juga: Penjualan Masih Tumbuh, Analis Rekomendasikan Beli Saham ACES
Untuk menunjang ekspansi ini, ACES akan mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar sampai Rp 300 miliar. Selain untuk pembukaan toko baru, capex ini juga akan digunakan untuk perbaikan toko existing.
Sejauh ini, ACES telah memiliki gerai existing sebanyak 228 gerai ACE Hardware. Sementara itu, jumlah gerai Toys Kingdom sebanyak 62 gerai.
Per kuartal ketiga 2022, ACES membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 351,71 miliar. Jumlah ini tumbuh 8,93% secara year on year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 322,85 miliar.
Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatannya. ACES membukukan penjualan bersih sebesar Rp 4,89 triliun, naik 4,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,69 triliun.
ACES mencatatkan pertumbuhan penjualan di toko yang sama atau same store sales growth (SSSG) sebesar 1,8%. Memang, angka ini masih rendah dari perkiraan manajemen, yakni di kisaran 5%.
Baca Juga: Pandemi Mereda, Emiten Ritel Mencetak Pertumbuhan Laba
Namun, Prabowo percaya diri, kinerja ACES akan bertumbuh tahun depan. Setidaknya, ada potensi pertumbuhan topline 8% sampai 10% tahun depan. Ini menimbang faktor membaiknya perekonomian dan membaiknya mobilitas masyarakat.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri melihat adanya normalisasi kinerja emiten di sektor ritel tahun depan. Normalisasi ini setelah adanya rebound kinerja yang kuat pada tahun ini, setelah dua tahun Indonesia dilanda pandemi.
Penjualan emiten ritel di bawah cakupan BRI Danareksa Sekuritas diekspektasikan tumbuh sebesar 11,6% tahun depan, setelah tahun ini mengalami pertumbuhan yang solid, yakni sebesar 26,9%. Pertumbuhan yang massif ini terdorong pelonggaran pembatasan mobilitas oleh Pemerintah sejak Maret 2022.
Dengan traffic pusat perbelanjaan pada akhir pekan yang sudah mendekati level pra-pandemi, Eka menilai emiten ritel dengan lini bisnis yang komprehensif dan memiliki omni-channel akan lebih unggul. Sebab, emiten dengan dua kriteria ini akan mampu menangkap potensi perubahan dalam pola kebiasaan konsumen.
Baca Juga: Ace Hardware (ACES) Lebih Tahan Pelemahan Daya Beli, Simak Rekomendasi Sahamnya
Menurut Eka, strategi ACES untuk ekspansi ke kota non-tier 1 harus menjadi perhatian investor. Sebab, ACES juga bermaksud untuk mengelola biaya operasional (opex) dengan hati-hati. Dengan luasan ruang per outlet rata-rata yang lebih rendah sekitar 1.400 m2, Eka berekspektasi sebagian besar penjualan ACES akan didukung oleh barang dengan harga maksimal Rp 1 juta.
Kinerja SSSG ACES juga akan terdorong di akhir tahun. Sebab, berdasarkan data dan siklus historis 5 tahun, penjualan di akhir tahun menyumbang 10,3% sampai 11,9% dari penjualan tahun penuh (full year).
Eka merekomendasikan beli saham ACES dengan target harga Rp 650. Namun, risiko rekomendasi ini antara lain lamanya inventory day yang berkepanjangan, tingkat inflasi yang dapat menekan sisi pendapatan dan opex, serta kontribusi pendapatan yang lebih rendah yang berasal dari gerai baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News