Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) berencana menggenjot kinerja keuangannya di tahun 2012 ini. Dari beberapa anak perusahaannya, ABMM memprediksi akan memperoleh proporsi dominan untuk peningkatan kinerja keuangannya dari PT Reswara Minergi Hartama (RMH), yang fokus pada bisnis batubara.
"Tahun 2011 lalu, pendapatan dominan diperoleh dari anak perusahaan PT Cipta Kridatama (CK), yang merupakan kontraktor pertambangan, yaitu 40% dari total pendapatan," kata Yovie Priadi, Corporate Strategy Director ABMM kepada KONTAN, Rabu (21/3).
Rencananya, tahun ini, proporsi RMH akan ditingkatkan menjadi 35%-40% dari total pendapatan. "Sedangkan CK akan mengambil proporsi 25%-30%," lanjut Yovie.
Terkait hal itu, peningkatan proporsi pendapatan dari RMH akan digalakkan dengan menambah kapasitas produksi batubara di Aceh dan Kalimantan Selatan. "Untuk produksi batubara di Aceh, ada anak perusahaan PT Media Djaya Bersama (MDB) yang mengelola kinerja produksinya. Sedangkan di Kalimantan Selatan ada PT Tunas Inti Abadi," jelas Yovie.
Adapun kepemilikan saham ABMM di PT Media Djaya Bersama mencapai 70%. Sedangkan sisanya dipegang oleh Media Group milik pengusaha Surya Paloh. Setelah terkena musibah tsunami pada 2006 lalu, Media Djaya memerlukan perbaikan infrastruktur untuk tempat produksi di Aceh.
Diprediksi, perusahaan membutuhkan dana US$ 100-US$ 150 juta untuk pembangunan dalam dua tahun ke depan. "Sebanyak 30% pendanaan berasal dari hasil Initial Public Offering (IPO) tahun 2011 lalu dan sisanya ditutupi dari pinjaman," jelas Yovie.
Dengan strategi tersebut, ABMM berharap, pendapatan di tahun 2012 bisa naik 50% dari tahun sebelumnya. Walaupun belum mau menguraikan hasil audited kinerja keuangannya, ABMM memprediksi di tahun 2011, pendapatan perusahaan mencapai Rp 5,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News