Reporter: Rizki Caturini | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) terus berusaha mengamankan kontrak penjualan batubaranya. Emiten batubara itu, Senin lalu (4/6), meneken kontrak pengiriman batubara, untuk yang keempat kalinya di tahun ini.
Kali ini, ABMM melalui anak usaha PT Reswara Minergi Hartama, akan mengirimkan batubara sebesar 500.000 metrik ton (MT) kepada perusahaan asal China, Goangzhou Huaneng Trading Co., Ltd. "Periode pengiriman direncanakan pada Juni hingga Desember 2012," ujar Hargama Harry Asmar, Presiden Direktur PT Reswara Minergi, seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (6/6).
ABMM menyatakan, batubara tersebut akan digunakan untuk memasok kebutuhan dua perusahaan pembangkit listrik di daerah Guangdong, China. Dengan kontrak ini, sejauh ini ABMM telah berhasil menjual batubara sebanyak 3,8 juta MT.
Sepanjang tahun ini ABMM menargetkan bisa menjual batubara sebesar 5,5 juta MT. Manajemen ABMM mengaku, target penjualan bisa tercapai meski perlambatan permintaan batubara terjadi dalam beberapa bulan terakhir. " Dalam jangka panjang permintaan batubara akan menunjukkan tren positif," kata dia.
Penurunan permintaan batubara membuat harga jual batubara cenderung melemah belakangan ini. Tentu saja, ini akan mempengaruhi nilai kontrak batubara. Namun, manajemen ABMM tidak bersedia menyebutkan harga penjualan batubaranya.
Yovie Pribadi, Direktur Strategi Perusahaan ABMM, beralasan, nilai kontrak penjualan batubara ABMM tidak bisa disebutkan lantaran harga batubara akan mengikuti harga pasar. "Harga batubara akan di review setiap tiga bulan sekali," ujar dia, belum lama ini, ke KONTAN.
Sebelumnya, ABMM juga telah menandatangani perjanjian penjualan batubara dengan perusahaan Singapura Coeclerici Group. ABMM menjual sebanyak 360.000 MT batubara.
ABMM juga telah mengantongi kontrak penjualan batubara ke Subham Corporation. ABMM menjual batubara sebanyak 2 juta MT selama kuartal-I 2012 ke perusahaan India itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News