kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

AALI siapkan capex Rp 1,7 triliun


Sabtu, 19 November 2011 / 08:08 WIB
AALI siapkan capex Rp 1,7 triliun
ILUSTRASI. Seorang karyawan menunjukkan kepingan emas di kantor Pegadaian Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/10/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Djumyati P.

BANDUNG. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mulai mengambil ancang-ancang untuk melakukan ekspansi di 2012. Anak usaha Grup Astra ini mempersiapkan belanja modal sebesar Rp 1,7 triliun untuk memuluskan rencana ekspansi tahun depan.

Santosa, Direktur AALI, mengatakan belanja modal tersebut akan digunakan untuk memenuhi tiga agenda pengembangan bisnis. Pertama, AALI berniat melakukan penanaman di tiga lahan baru. Lokasi lahan ini berada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan.

Saat ini AALI masih menyosialisasikan rencana penanaman di tiga lokasi tersebut ke masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Jadi, emiten perkebunan ini belum bisa menentukan luas lahan yang bakal ditanami. Tapi AALI optimistis sosialisasi bisa selesai dalam enam bulan, sehingga penanaman bisa dimulai tahun depan.

Kedua, AALI berencana melakukan penanaman kembali (replanting) tanaman sawit yang sudah melampaui umur produktif. Luas lahan yang harus diremajakan mencapai 3.000 hektare (ha).

Replanting ini bakal menyedot dana sebesar Rp 20 juta-Rp 25 juta per ha selama tiga tahun. Maklum, "Setelah replanting, pohon belum bisa berproduksi selama tiga tahun, sehingga ada modal yang harus dikeluarkan," jelas Santosa, Jumat (18/11).

Ketiga, AALI akan menggunakan belanja modal untuk membangun dua pabrik kelapa sawit. Pabrik tersebut rencananya dibangun di Sulawesi dan Kalimantan.

AALI menargetkan masing-masing pabrik bisa mengolah 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Investasi pembangunan pabrik ditaksir mencapai Rp 100 miliar-Rp 150 miliar per pabrik.

Produsen sawit ini pun tidak pusing soal pendanaan capex. Rencananya, AALi akan menggunakan dana internal untuk memenuhi kebutuhan belanja modal 2012.

Per kuartal tiga 2011, AALI sudah merealisasikan capex hingga Rp 1,36 triliun. Sekitar 45,4% di antaranya, atau sebesar Rp 618 miliar, dialokasikan untuk keperluan penanaman sawit. Sementara sekitar 32,8% digunakan untuk membangun pabrik. Sisanya untuk mengembangkan bisnis non penanaman.

Hingga September 2011, AALI berhasil mencetak penjualan bersih Rp 7,94 triliun, naik 38,7% dari periode yang sama sebelumnya. Sementara laba bersih naik hingga 51,5% menjadi Rp 1,86 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×