Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham di Asia Tenggara mencatatkan total ada 136 perusahaan yang melantai di bursa pada 2024, dengan total dana yang dihimpun mencapai US$ 3,7 miliar dan kapitalisasi pasar sebesar US$ 19,1 miliar.
Berdasarkan riset dari Deloitte, aktivitas IPO di kawasan ini tetap lesu sepanjang 2024, dengan jumlah pencatatan saham turun dari 163 pada 2023 menjadi 136 tahun 2024.
Akibatnya, total dana yang terkumpul dari IPO mengalami penurunan sebesar 36%, sementara kapitalisasi pasar dari IPO menyusut hingga 54%.
Baca Juga: Ini 13 Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?
Riset tersebut menyampaikan pasar IPO di Asia Tenggara telah mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut, baik dari sisi dana yang dihimpun maupun kapitalisasi pasarnya secara keseluruhan.
Selain itu, rata-rata dana yang diperoleh per IPO terus mengalami penurunan sejak 2021, mencerminkan tantangan yang semakin besar bagi perusahaan yang ingin go public.
Berikut 6 pasar saham dengan nilai IPO terbesar di Asia Tenggara di tahun 2024:
1. Malaysia
Hajatan IPO Malaysia mencatat kinerja yang luar biasa pada 2024. Bursa Malaysia berhasil mencatatkan 55 perusahaan melantai, angka tertinggi sejak 2006 atau meningkat signifikan dibandingkan 32 IPO yang tercatat sepanjang 2023.
Total dana yang dihimpun melalui IPO mencapai US$ 1,7 miliar, tertinggi sejak 2017, sementara kapitalisasi pasar mencapai US$ 7,2 miliar atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dan tertinggi sejak 2013.
2. Indonesia
Pasar IPO Indonesia mengalami penurunan signifikan pada 2024, dengan hanya 41 perusahaan yang melantai di bursa dan mengumpulkan dana sebesar US$ 903 juta.
Baca Juga: Ini Alasan Trader Asia Tenggara Harus Melacak Nilai Dolar: Wawasan dari Broker Octa
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan 2023, yang mencatat 79 IPO dengan total dana terkumpul mencapai US$ 3,6 miliar dan kapitalisasi pasar mencapai US$ 7,3 miliar.
3. Thailand
Meskipun jumlah IPO di Thailand menurun dibandingkan tahun sebelumnya, dengan hanya 32 perusahaan tercatat pada 2024, total dana yang dihimpun mencapai US$811 juta. Angka ini mewakili 22% dari total IPO di kawasan, menjadikan Thailand salah satu dari tiga pasar terbesar di Asia Tenggara.
4. Filipina
Pasar modal Filipina mengalami kebangkitan tahun ini, dengan peningkatan luar biasa sebesar 151% dalam total dana IPO secara tahunan, meskipun jumlah IPO turun dari delapan pada tahun lalu menjadi hanya tiga pada 2024. Tiga perusahaan yang melantai di bursa tahun ini berhasil menghimpun dana sebesar US$ 203 juta dengan kapitalisasi pasar US$ 972 juta.
5. Vietnam
Vietnam hanya mencatat satu IPO sepanjang 2024, dengan dana yang berhasil dihimpun sekitar US$ 37 juta. Menariknya, satu-satunya IPO ini juga menjadi IPO pertama di sektor Teknologi Keuangan di Vietnam dan mampu melampaui kinerja pasar sepanjang 2023.
Baca Juga: IPO di Asia Pasifik Turun, China Menjadi Penyumbang Terbesar Penurunan
Selain itu, jumlah dana yang dihimpun sekitar lima kali lebih besar dibandingkan rata-rata dana IPO dalam periode 2021 hingga 2023.
6. Singapura
Singapura mencatat empat saham IPO di pasar Catalist pada 2024, yang berhasil mengumpulkan sekitar US$ 34 juta. Keempat perusahaan yang tercatat berasal dari sektor Konsumen, Produk Industri, serta Ilmu Kehidupan & Kesehatan dengan total dana yang dihimpun mencapai US$ 34 juta.
Selain itu, Bursa Efek Singapura juga menyaksikan dua pencatatan sekunder baru dari Bursa Saham Hong Kong, yaitu Helens International Holdings, sebuah perusahaan investasi asal China yang bergerak di bidang operasi bar dan waralaba, serta PC Partner Group Limited, produsen dan distributor produk elektronik.
Selanjutnya: Perdagangan Surplus, Ekspor Turun 3 Bulan Beruntun
Menarik Dibaca: Harga Emas Memantul ke atas US$ 2.900, Goldman Sachs Prediksi Tembus US$ 3.100
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News