kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

383 Kripto Legal yang Terdaftar di Bappebti, Catat ya!


Rabu, 17 Agustus 2022 / 11:01 WIB
383 Kripto Legal yang Terdaftar di Bappebti, Catat ya!
ILUSTRASI. Bappebti baru saja daftar terbaru aset kripto terdaftar yang diperdagangkan di Indonesia. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berikut adalah daftar terbaru aset kripto terdaftar yang diperdagangkan di Indonesia. Daftar ini baru saja dirilis oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Daftar tersebut tercantum dalam Lampiran Peraturan Bappebti Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto, tertanggal 8 Agustus 2022. 

Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan, peraturan tersebut bertujuan untuk mengakomodir kebutuhan para calon pedagang aset kripto, termasuk industri aset kripto di Indonesia. 

"Hal ini sesuai dengan pertumbuhan data jumlah pelanggan dan volume transaksi aset kripto yang terus meningkat, serta jenis aset kripto yang terus bertambah," ujar Didid, dalam siaran resminya, dikutip dari Kompas.com, (12/8/2022). 

Baca Juga: Dogecoin dan Shiba Inu Menjadi Pusat Perhatian Market Kripto

Token ASIX milik Anang tak masuk daftar 

Kini, total ada 383 jenis aset kripto terdaftar yang diizinkan oleh Bappebti. Jumlah tersebut bertambah 154 dari sebelumnya yang hanya 229 jenis. 

Sayangnya, token ASIX milik Anang Hermansyah tak lolos proses penilaian kripto terdaftar di Indonesia, sehingga tak masuk daftar 383 jenis aset kripto. 

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Senjaya mengatakan, token ASIX melakukan pendaftaran untuk menjadi kripto legal di Tanah Air. 

"Tapi memang pada tahap penilaian AHP (Analytical Hierarchy Process) tidak masuk. Jadi sehingga ASIX sendiri belum masuk ke dalam 383 aset kripto terdaftar," ujar dia, dilansir dari Kompas.com (16/8/2022). 

Tirta melanjutkan, token atau aset kripto yang ditolak seperti milik Anang bisa kembali mendaftar ke Bappebti setelah memperbaiki aspek yang disoroti dalam proses penilaian. 

Baca Juga: Tadpole Finance Kantongi Izin dari Bappebti

Lantas, mana saja 383 kripto yang terdaftar di Indonesia? 

Daftar 100 kripto terdaftar di Indonesia 

  1. Ethereum 
  2. Klaytn 
  3. Solana 
  4. Tezos 
  5. Iota 
  6. Luna coin
  7. Usd coin
  8. Polkadot
  9. The Sandbox
  10. Bitcoin
  11. Cosmos
  12. 0x
  13. Litecoin
  14. Cardano
  15. Chainlink
  16. Uniswap
  17. Stellar
  18. Binance usd
  19. XRP
  20. Tron
  21. Decentraland
  22. Enjin coin
  23. Uma
  24. Polygon
  25. Basic attention token
  26. REN
  27. Qtum
  28. SXP
  29. True usd
  30. BNB
  31. Tetha Network
  32. Synthetix
  33. Compound
  34. Cronos
  35. Vechain
  36. Aurora
  37. Status
  38. Cartesi
  39. Doge coin
  40. Maker
  41. Tether
  42. Storj
  43. Venusprotocol
  44. Zilliqa
  45. Omg network
  46. Harmony
  47. Elrond
  48. Orbs
  49. iExec RLC
  50. Algorand
  51. Eos
  52. Wazirx
  53. Wrapped Bitcoin
  54. Electroneum (etn)
  55. Avalanche
  56. Quant
  57. Polymath
  58. Dai
  59. Loopring
  60. Ehtereum classic
  61. Numeraire
  62. Bitcoin cash
  63. Yearn.finance
  64. Neo
  65. Origin protokol
  66. Kusama
  67. Waves
  68. Alpha Venture DAO
  69. Nano
  70. Golem
  71. Fantom
  72. Kava
  73. Nem
  74. Bittorrent
  75. Icon
  76. Serum
  77. Pax
  78. Dollar
  79. Kyber network Crystal v2
  80. Bitcoin diamond
  81. Ardor
  82. Ontology
  83. Just Siacoin
  84. XDC Network
  85. Band protocol
  86. Pax gold
  87. Ankr
  88. Tenx
  89. Digibyte
  90. Ampleforth
  91. Orion protocol
  92. Bitcoin SV
  93. Dent
  94. Request
  95. Lyfe
  96. Wax
  97. Lisk
  98. StormX
  99. Loom network
  100. Metadium

Untuk mengetahui daftar lengkapnya, klik di sini.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Daftar 383 Kripto Terdaftar di Indonesia, Token ASIX Tak Masuk"
Penulis : Diva Lufiana Putri
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×