kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

22 investor mengincar saham GarudaFood


Senin, 07 Februari 2011 / 09:52 WIB
22 investor mengincar saham GarudaFood
ILUSTRASI. Mitra GOJEK mengantarkan paket makanan


Reporter: Gloria Haraito, Yudo Widiyanto |

JAKARTA. Lama tak terdengar kabarnya, rencana Grup Tudung, pemilik PT GarudaFood Putra Putri Jaya (GarudaFood), menjual sebagian sahamnya di perusahaan makanan dan minuman tersebut kembali mencuat. KONTAN mendapat informasi, Tudung akan melepas sahamnya kepada perusahaan asing sebagai mitra strategis, setelah itu baru melepas saham ke publik (initial public offering /IPO).

Menurut informasi tersebut, sudah ada beberapa investor yang tertarik membeli saham GarudaFood, salah satunya 3i Group Plc. Perusahaan investasi yang berpusat di London ini telah memiliki portofolio di 12 negara, termasuk Singapura dan China.

Sudhamek AWS, Chief Executive Officer Grup Tudung, tidak tegas menyebutkan peluang 3i Group masuk ke GarudaFood. "Ada sekitar 22 calon investor yang menyatakan tertarik menjadi mitra strategis di GarudaFood," katanya kepada KONTAN, pekan lalu.

Sudhamek menambahkan, rencana menjual saham ke mitra strategis yang tadinya dijadwalkan awal tahun ini mundur menjadi akhir 2011 atau awal 2012. "Ada beberapa alasan mengapa kami memutuskan menunda," ujarnya. Sayangnya Sudhamek enggan merinci apa alasan tersebut.

Yang jelas, setelah menggaet mitra strategis, GarudaFood tetap akan menggelar IPO. Rencana IPO ini sebetulnya sudah bergulir sejak 2008, tapi kandas lantaran ada krisis keuangan global.

Direktur Pengelola GarudaFood Hartono Atmadja mengatakan, GarudaFood memang membutuhkan dana agar bisnisnya berlari lebih cepat.

Sejak tahun lalu, imbuhnya, industri makanan dan minuman menghadapi banyak tantangan. Salah satunya, kenaikan harga bahan baku. Meski begitu, GarudaFood bisa mencetak kinerja bagus. "Sepanjang tahun lalu, pendapatan kami lewat dari Rp 5 triliun, namun belum sampai Rp 6 triliun," kata Hartono. Pencapaian ini melebihi target pendapatan GarudaFood di 2010 sebesar Rp 5 triliun. Dus, tumbuh 21,9% dibanding 2009 yang sebesar Rp 4,1 triliun.

Sudhamek mengatakan, GarudaFood siap tumbuh dua digit tahun ini. Target ini seiring dengan pertumbuhan industri sebesar 15%. "Demi mencapai target ini, GarudaFood akan mengendalikan kenaikan harga jual di bawah 10%," imbuh Hartono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×