kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.287   21,00   0,13%
  • IDX 7.191   50,78   0,71%
  • KOMPAS100 1.030   4,26   0,42%
  • LQ45 783   3,61   0,46%
  • ISSI 236   2,19   0,93%
  • IDX30 404   1,74   0,43%
  • IDXHIDIV20 466   3,14   0,68%
  • IDX80 116   0,64   0,56%
  • IDXV30 119   1,51   1,29%
  • IDXQ30 129   0,51   0,40%

2015, penguatan USD/SGD terkendali di level 7%


Senin, 04 Januari 2016 / 21:00 WIB
2015, penguatan USD/SGD terkendali di level 7%


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski cenderung mampu menahan keunggulan USD, dollar Singapora tetap harus mengakui bahwa tahun 2015 adalah puncak gemilangnya pergerakan the greenback. Penguatan USD/SGD pun tidak terhindari di sepanjang tahun lalu.

Mengutip Bloomberg, Senin (4/1) pukul 17.15 WIB pairing USD/SGD merangkak naik 0,74% di level 1,4227. Dengan pergerakan sepanjang tahun 2015 lalu, USD/SGD menguat sebanyak 7,01%.

Berdasarkan pemaparan Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Millenium Penata Futures pelemahan dollar Singapora terjadi cukup terkendali. Dengan kondisi ekonomi dan politik yang lebih stabil, SGD nampak tidak tertekan dalam. “Pelemahan memang tidak terhindarkan karena USD yang menguat tajam bukan karena SGD buruk,” jabar Suluh.

Begitu pun memang perlambatan ekonomi yang terjadi di Singapura juga tidak banyak menolong mata uang SGD. Pasalnya, kisaran pertumbuhan ekonomi Singapura 2015 hanya berada di antara 2% - 2,5%. Hal ini disampaikan langsung oleh Departemen Perdagangan dan Industri Singapura pada Agustus 2015 lalu.

“Karena berkaca pada PDB Singapura di kuartal dua 2015 memang merosot,” kata Suluh. Sementara memasuki kuartal ketiga, spekulasi kenaikan suku bunga The Fed justru sedang gencar menanti pertemuan FOMC Desember 2015. Maka pada 2 Oktober 2015 USD/SGD melesat tajam ke level 1,4328 atau tertinggi sejak September 2009 silam.

Kemerosotan PDB dan proyeksi masih menyempitnya rentang pertumbuhan ekonomi Singapura itu terjadi bersamaan dengan tingginya dugaan kenaikan The Fed rate saat itu. "Semua terjadi di dua kuartal terakhir 2015," ujar Suluh. Keadaan pun semakin buruk ketika The Fed resmi menaikkan suku bunganya ke level 0,50%.

Serangan beruntun itu yang menyebabkan USD/SGD memperlebar jarak di akhir tahun dan belum pulih hingga tahun 2015 digantikan 2016 ini. "Namun meski USD/SGD menguat tapi tidak sedrastis mata uang Asia lainnya jadi tergolong normal," tutur Suluh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×