kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2015, Kalbe bidik pendapatan Rp 19,5 Triliun


Jumat, 12 Desember 2014 / 18:50 WIB
2015, Kalbe bidik pendapatan Rp 19,5 Triliun
ILUSTRASI. Pemerintah akan melelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (27/6). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Andri Indradie

JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) optimistis bisa meraih pendapatan lebih tinggi tahun depan. Perusahaan farmasi ini mengincar pendapatan bisa tumbuh 10%-15%. Menurut target manajemen, KLBF bisa meraup pendapatan tahun ini hingga Rp 17 triliun.

Itu artinya, tahun depan, pendapatan KLBF setidaknya bisa menyentuh Rp 18,7 triliun hingga Rp 19,5 triliun. Alasan optimisme tersebut berasal dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pemerintah yang bisa mendorong pertumbuhan pendapatan KLBF.

Berdasarkan target tersebut, Direktur dan Sekretaris Perusahaan KLBF Vidjongtius mengatakan, perseroan akan menambah kapasitas produksi di seluruh lini bisnisnya. Dengan begitu, KLBF bisa memenuhi permintaan produk yang diperkirakan meningkat di 2015.

Karena itulah, KLBF mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun. Alokasi belanja modal ini lebih tinggi dibandingkan belanja modal yang dianggarkan di tahun 2014, yaitu sebesar Rp 1 triliun-Rp 1,2 triliun.

Produk baru dan ekspor

Perusahaan ini berharap, total kapasitas produksi bisa melonjak 30%-50% dari kapasitas produksi saat ini. Sekitar 80% dari total belanja modal dialokasikan untuk penambahan kapasitas produksi.

Selain itu, KLBF juga bakal menambah 10-15 produk baru seperti produk farmasi, produk kesehatan, dan produk nutrisi. Penambahan produk baru ini mendapat jatah 15% dari total belanja modal. Nilainya sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 225 miliar.

Kemudian, sisa belanja modal akan digunakan untuk menambah pendapatan ekspor dengan ekspansi ke pasar Asia Tenggara. Selain pasar regional, KLBF juga menyasar beberapa negara seperti Nigeria dan Afrika Selatan. "Seluruh belanja modal akan berasal dari kas internal," ujarnya di Jakarta, kemarin (11/12).

KLBF juga akan menambah beberapa pusat distribusi. Perseroan akan membangun beberapa jaringan distribusi, terutama di wilayah Indonesia Timur. Vidjongtius bilang, distribusi di Indonesia Timur masih rendah, sehingga akan jadi peluang bagus bagi KLBF.

Meski terjadi perlambatan pertumbuhan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, Analis Danareksa Securities Armando Marulitua masih yakin KLBF bisa mengejar pertumbuhan lebih tinggi di tahun depan. Pasalnya, pendapatan KLBF akan lebih banyak didorong dari obat resep dan segmen nutrisi di mana KLBF fokus menambah kapasitas produksi di kedua produk tersebut. Ia memperkirakan, margin laba kotor KLBF bisa dijaga di kisaran 48% pada tahun ini dan sedikit meningkat menjadi 48,1% di tahun depan.

Armando juga memperkirakan, pendapatan KLBF tahun 2015 bisa mencapai Rp 20,4 triliun dengan laba bersihnya di kisaran Rp 2,48 triliun. Rekomendasi dari Armando, "Buy" untuk saham KLBF dengan target harga Rp 1.900 per saham. Di bursa saham, KLBF berakhir positif dengan naik 5 poin ke level Rp 1.775 per saham, Jumat (12/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×