Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sepanjang tahun 2014, PT Wijata Karya Tbk (WIKA) hanya mampu mengumpulkan kontrak baru sebesar Rp 17,5 triliun. Itu artinya, pencapaian tersebut hanya 67,75% dari kontrak baru yang ditargetkan di awal tahun sebesar 25,83 triliun. Komposisi kontrak baru ini didominasi induk perusahaan sebesar Rp 10,5 triliun dan sisanya dari anak perusahaan.
Adji Firmantoro, Direktur Keuangan WIKA mengatakan, target tidak tercapai lantaran situasi tahun politik yang membuat banyak pihak swasta menahan berbagai proyek serta pemangkasan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2014 untuk kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp 22 triliun.
Tekanan tahun politik ini membuat banyak sejumlah rencana kontrak mundur ke tahun 2015. Itu sebabnya, memasuki bulan Januari 2015, WIKA sudah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 1,9 triliun. “Sepanjang bulan Januari ini, kami estimasikan bisa mencapai Rp 2,5 triliun–Rp 3 triliun,” ungkap Adji pada KONTAN, Rabu (7/1).
Selain itu, pendapatan WIKA di luar joint venture tahun 2014 hanya mencapai Rp 12,7 % atau 90,1% dari target sebesar Rp 14,09 triliun. Sementara laba bersihnya mencapai Rp 601,5 miliar atau 88,6% dari yang ditargetkan hingga akhir tahun Rp 678,5 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News