kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2012, CTRP incar kenaikan laba bersih sebesar 41%


Kamis, 01 Maret 2012 / 06:00 WIB
2012, CTRP incar kenaikan laba bersih sebesar 41%
ILUSTRASI. Ilustrasi. Daun singkong


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Ciputra Property Tbk (CTRP) optimistis bisa mempertahankan pertumbuhan kinerja. Emiten properti itu mengincar pendapatan sebesar Rp 902 miliar sepanjang tahun 2012. Target pendapatan itu lebih tinggi 105% daripada hasil di tahun 2011, yang nilainya Rp 440 miliar.

Laba bersih yang menjadi incaran CTRP untuk 2012 adalah Rp 223 miliar, lebih tinggi 41,14% daripada keuntungan neto sepanjang tahun silam, Rp 158 miliar.

Beberapa proyek baru, diharapkan menyumbang pendapatan lebih besar, hingga memungkinkan CTRP mencapai target kinerja. Ambil contoh Ciputra World I (CW I), mendapat target menyumbang pemasukan hingga 39% dari total pendapatan CTRP sepanjang tahun ini.

"Proyek CW I akan menjadi penyumbang terbesar pendapatan karena penjualan di tahun ini lebih besar," kata Artadinata Djangkar, Direktur CTRP, Rabu (29/2). Selama tahun lalu, CW I baru menyumbang sekitar 19% dari seluruh pendapatan CTRP.

Manajemen CTRP mengklaim, proses pembangunan dan penjualan proyek CW I sejauh ini masih sesuai dengan rencana. Untuk proyek mal, CTRP sudah mendapatkan penyewa yaitu PT Lotte Shopping Plaza Indonesia.

CTRP juga sudah berhasil menjual 86% apartemen MyHome dari total ruang yang tersedia, yaitu 136 unit. Untuk ruang perkantoran, CW I mendapatkan satu bank multinasional sebagai penyewa utama atau anchor tenant.

"Proyek CW I akan menjadi penyumbang terbesar pendapatan karena penjualan di tahun ini lebih besar," kata Artadinata Djangkar, Direktur CTRP.

Pendapatan kedua terbesar berasal dari Mal Ciputra, Jakarta. Porsi yang ditargetkan 18% dari total pendapatan CTRP di tahun ini. "Kontribusinya sama dengan proyek Ciputra World II, yang juga 18%," ujar Artadinata.

Pendapatan CTRP yang lain berasal dari pengoperasian Hotel Ciputra di Jakarta, serta mal dan Hotel Ciputra di Semarang, Jawa Tengah.

Kontribusi pendapatan tersebut mengindikasikan transformasi komponen pendapatan CTRP. Di 2011, CTRP masih sangat mengandalkan pendapatan berulang (recurring income) ketimbang penjualan proyeknya. Tahun lalu, recurring income menyumbang 81% dari total pendapatan CTRP yang sebesar Rp 440 miliar. Sementara, penjualan hanya menyumbang 19% dari total pendapatan.

Tahun ini, kontribusi penjualan justru ditargetkan menjadi yang terbesar yakni 58% dari total pendapatan perusahaan. Sementara, recurring income hanya akan menyumbang sebesar 42%.

Untuk memenuhi target pertumbuhan kinerja di tahun ini, CTRP menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar
Rp 1,81 triliun. Peruntukan capex di antaranya, dana senilai Rp 1,39 triliun untuk melanjutkan pembangunan proyek CW I. Lalu, dana sebesar Rp 215 miliar dialokasi untuk pembangunan CW II.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×