kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak WTI ke US$ 44,77 per barel usai capai level tertinggi sejak Maret 2020


Rabu, 25 November 2020 / 08:19 WIB
Harga minyak WTI ke US$ 44,77 per barel usai capai level tertinggi sejak Maret 2020
ILUSTRASI. Harga minyak WTI turut tipis usai data stok minyak AS yang naik di pekan lalu


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun tipis pada awal perdagangan hari ini setelah laporan industri menunjukkan stok minyak mentah di Negeri Paman Sam naik melebihi ekspektasi di pekan lalu. Hal tersebut meredam reli yang terjadi pada sesi sebelumnya. 

Rabu (25/11) pukul 08.00 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Januari 2021 turun 14 sen atau 0,3% menjadi US$ 44,77 per barel. Harga WTI melesat lebih dari 4% pada hari Selasa. 

Sementara itu, minyak mentah Brent belum diperdagangkan, setelah naik hampir 4% di sesi sebelumnya.

Harga minyak acuan ditutup pada level tertinggi sejak awal Maret pada hari Selasa (24/11). Bahkan, setelah reli tiga hari berturut-turut, kini harga minyak sudah melesat sekitar 8%.

Baca Juga: Harga emas merosot ke US$ 1.807 per ons troi, dekati level terendah dalam empat bulan

"Sektor energi mendapat sokongan dari vaksin yang membawa ekonomi positif ke tingkat berikutnya," kata Bob Yawger, Director of Energy Futures Mizuho Securities.

Sokongan bagi harga minyak di pekan ini muncul setelah AstraZeneca pada Senin mengatakan vaksin Covid-19 miliknya 70% efektif dalam uji coba dan efektivitas dapat ditingkatkan hingga 90%. Ini menjadi senjata lain dalam perang untuk mengendalikan pandemi setelah hasil positif dari pengembang farmasi besar lainnya.

Namun, vaksin yang layak kemungkinan tidak akan siap untuk digunakan massal dalam beberapa bulan ke depan, yang berarti penguncian dan pembatasan perjalanan akan diberlakukan hingga tahun depan.

Itu membuat kemungkinan bahwa kelompok yang dikenal sebagai OPEC+ akan melanjutkan pengurangan produksi hingga 2021 setelah pertemuan yang akan dimulai pada 30 November setelah pembicaraan teknis minggu ini.

Organisasi Negara Ekspor Minyak (OPEC) dan produsen lain seperti Rusia dalam kelompok OPEC+ telah menahan pasokan untuk mendukung harga setelah penguncian pandemi awal tahun ini menyebabkan penguapan permintaan.

Sebelumnya, OPEC+ akan meningkatkan produksi sebesar 2 juta barel per hari, sekitar 2% dari permintaan global sebelum pandemi, mulai Januari 2021.

Baca Juga: Harga emas hari ini di Pegadaian, Rabu 25 November 2020

Namun, harga minyak AS mulai terkikis usai American Petroleum Institute (API), sebuah asosiasi industri, melaporkan bahwa stok minyak mentah AS naik 3,8 juta barel pada pekan yang berakhir 20 November. 

Ini menjadikan stok minyak AS capai 490 juta barel, bertentangan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 127.000 barel.

Data persediaan minyak mentah resmi pemerintah AS akan dirilis Rabu malam.

Selanjutnya: Terus memanas, harga minyak acuan ditutup di level tertinggi sejak Maret

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×