kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

XL Axiata bidik kontribusi pendapatan data lebih dari 70%


Rabu, 24 Januari 2018 / 21:32 WIB
XL Axiata bidik kontribusi pendapatan data lebih dari 70%
ILUSTRASI. Paket Extra Kuota XL


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) semakin mengokohkan pendapatan melalui penjualan data. Hal ini seiring dengan meningkatnya pemakaian device berteknologi mutakhir yang mengandalkan pemakaian data.

Tahun ini, EXCL memprediksi pendapatan data bisa memberikan kontribusi lebih dari 70% terhadap total pendapatan perusahaan. Sedangkan sampai kuartal III-2017, pendapatan data EXCL mendominasi. Tercatat pendapatan data EXCL sebesar Rp 9,33 triliun, setara dengan 55,19%  total pendapatan perusahaan. pada periode tersebut.

"Pendapatan voice memang ada penurunan, tetapi kenaikan data bisa mengompensasi pendapatan voice dan SMS," kata Tri Wahyuningsih, Group Head Corporate Communication EXCL di Jakarta, Rabu (24/1).

Tren peingkatan pendapatan dari layanan data di EXCL sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Tahun 2016, kontribusi pendapatan data EXCL sebesar Rp 8,13 triliun, setara 38,08% total pendapatan EXCL pada 2016. Sementara pada 2015, pendapatan data EXCL sebesar Rp 6,22 triliun, setara dengan 27,17% total pendapatan 2015.

Tri menyatakan, saat ini pendapatan data sudah menjadi kontribusi pendapatan utama perusahaan. Sampai akhir tahun 2018, pendapatan data memiliki tren kenaikan. Diprediksi, pendapatan data EXCL pada 2018 bisa di atas 70% terhadap total pendapatan. Peningkatan tersebut, dikarenakan adanya pembangunan infrastruktur data di daerah. "Ada pembangunan yang massif di Jawa dan luar Jawa," lanjutnya.

Pembangunan infrastuktur tersebut ditunjang belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2018. Pada tahun ini, EXCL mematok capex sebesar Rp 7 triliun yang bersumber dari kombinasi antara kas internal dan pinjaman perbankan. Jumlah ini tak jauh berbeda dibandingkan dengan capex tahun 2017.

"Sebesar 70% capex untuk infrastruktur," imbuhnya. Artinya, sekitar Rp 4,9 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur. Diantara pembangunan infrastruktur tersebut seperti penambahan jumlah base transceiver station (BTS). Setidaknya, tahun ini EXCL akan menambah 17.000 BTS. EXCL juga mengoperasikan jaringan telekomunikasi USO (universal service obligation).

Untuk meningkatkan kinerja, EXCL juga menggenjot pendapatan dari segmen penjualan pasca bayar. EXCL baru saja meluncurkan layanan bundling dengan fasilitas cashback dan unlimited data lewat XL Prioritas. Produk ini diluncurkan untuk menyasar pangsa pasar menengah atas. "Segmen kelas menengah tidak khawatir bila butuh data atau telepon," kata Chief Premium Segment Officer XL Axiata, Rashad Javier Sanchez, di Jakarta, Rabu (24/1).

Javier menyatakan tahun 2018, jumlah pelanggan pasca bayar bisa meningkat 50% dibandingkan tahun 2017. Sedangkan Average Revenue Per Unit (ARPU) untuk segmen ini di atas Rp 150.000. Sementara, ARPU secara nasional untuk segmen pasca bayar sekitar Rp 156.000.

Hingga saat ini, jumlah pelanggan pascabayar XL Prioritas telah mencapai 650.000 . Sedangkan, total jumlah pelanggan 4G XL telah mencapai lebih dari 24 juta pelanggan. Saat ini, XL Axiata telah melayani 360 kabupaten/kota dengan jaringan 4G LTE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×