kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya (WIKA) bidik kontrak baru senilai Rp 21 triliun hingga akhir 2020


Minggu, 09 Agustus 2020 / 12:13 WIB
Wijaya Karya (WIKA) bidik kontrak baru senilai Rp 21 triliun hingga akhir 2020
ILUSTRASI. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) raih rekor MURI Pelaksana Ahli Fungsi RSPJ danPembangunan RSPP Simprug Jakarta.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan kontrak baru sebesar Rp 3,4 triliun sepanjang Januari-Juni 2020. Perolehan tersebut jauh di bawah capaian semester I-2019 yang sebesar Rp 15,23 triliun.

Sekretaris Perusahaan, Wijaya Karya, Mahendra Vijaya, mengatakan, Porsi terbesar dari kontrak baru tersebut masih banyak berasal dari infrastruktur. Dengan kondisi tersebut, WIKA memangkas target tahun ini dari yang semula Rp 65 triliun.

Baca Juga: Tertekan wabah corona, bagaimana prospek saham sektor konstruksi?

"Kami menargetkan sampai akhir tahun masih bisa meraih Rp 20 triliun - Rp 21 triliun kontrak baru," jelas Mahendra, Jumat (7/8).

Sebelumnya, pada April 2020 lalu WIKA mengatakan apabila pandemi berakhir dalam tiga bulan maka kontrak baru yang digenggam bisa mencapai 55%-60% dari target awal yang sebesar Rp 65 triliun.

Namun bila selesai dalam 6 bulan maka kontrak yang bisa digenggam sekitar 45%-50%. Begitu pun bila kondisi ini belum selesai hingga lebih dari 6 bulan maka kontrak yang bisa digenggam hanya sekitar 20%-25% dari target.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham WIKA, JSMR, dan ITMG untuk Kamis (6/8)

Asal tahu saja WIKA saat ini tengah mengikuti tender yang nilainya sekitar Rp 10 triliun - Rp 15 triliun.

Di paruh kedua ini, lanjut Mahendra, WIKA akan mengoptimalkan produksi kontrak yang sudah ada dan memiliki cash flow recycle alias perputaran kas yang cepat. "Dengan tetap ikut tender-tender yang diadakan oleh pemerintah dan BUMN yang masih berjalan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×