kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita Karya (WSKT) akan penetrasi pasar ke Asia Tenggara, Asia Selatan dan Afrika


Senin, 20 Juli 2020 / 20:26 WIB
Waskita Karya (WSKT) akan penetrasi pasar ke Asia Tenggara, Asia Selatan dan Afrika
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat PT Waskita Karya Tbk (WSKT) di kawasan Cawang, Jakarta Timur.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memproyeksikan adanya penurunan pendapatan usaha yang disebabkan karena adanya Covid-19. 

Hal ini disebabkan dengan berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada zona merah Covid-19, proyek-proyek WSKT menjadi terhambat pengerjaannya. Penurunan pendapatan usaha juga disebabkan oleh perlambatan pencapaian nilai kontrak pada semester I-2020 serta WSKT tengah dalam masa rasionalisasi pendapatan usaha sehubungan dengan selesainya proyek investasi jalan tol.

Adapun di tiga bulan pertama tahun ini WSKT membukukan kontrak baru sebesar Rp 3,18 triliun. Turun dari perolehan di kuartal I-2019 yang sebesar Rp 4,27 triliun. "Perseroan memiliki beberapa strategi dan upaya dalam mempertahankan kelangsungan usaha," tulis Direktur HCM dan Pengembangan Sistem Waskita Karya Hadjar Seti Adji dalam keterbukaan informasi, Senin (20/7). 

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) menyuntik modal Waskita Toll Road senilai Rp 1,19 triliun

Dalam keterangan yang ditandatanganinya tersebut tertulis Waskita Karya bakal melakukan percepatan pengerjaan atau akselerasi proyek-proyeknya yang berada di luar zona merah maupun yang berada di zona merah. Selain itu Waskita Karya juga akan fokus untuk mendapatkan proyek-proyek baru non-investasi yang berasal dari pasar eksternal. 

"Perseroan berencana untuk melakukan ekspansi bisnis ke proyek infrastruktur di luar negeri. Saat ini perseroan fokus dalam melakukan penetrasi pasar di Asia tenggara, Asia Selatan dan Afrika," tulisnya. 

Dari segi kewajiban keuangan, Waskita telah mengajukan relaksasi berupa penundaan pembayaran (rescheduling) serta penurunan tingkat bunga atas fasilitas pinjaman. 

Baca Juga: Ini alasan Waskita Karya (WSKT) pilih pendanaan dari divestasi tol

Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban jangka pendek sebesar Rp 2,75 triliun, Waskita Karya telah melakukan perpanjangan tenor waktu pinjaman selama 3-6 bulan atas fasilitas supply chain financing (SCF). Pengajuan tersebut telah disetujui oleh pihak kreditur.

Fasilitas tersebut antara lain berasal dari Bank BNI sebesar Rp 1,24 triliun, Bank BRI sebesar Rp 1 triliun, Bank Mandiri sebesar Rp 231,3 miliar dan Bank BNI Syariah sebesar Rp 276,74 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×