kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai raih kontrak US$ 337 juta, ABM Investama (ABMM) incar dua kontrak anyar


Selasa, 02 Juli 2019 / 16:40 WIB
Usai raih kontrak US$ 337 juta, ABM Investama (ABMM) incar dua kontrak anyar


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM) yang bergerak di bidang usaha jasa penambangan batubara yaitu PT Cipta Kridatama (CK) berhasil menggenggam kontrak anyar pada Senin (1/7).

Direktur ABM Investama Adrian Erlangga menyampaikan, pihaknya meneken kontrak kerja sama dengan PT Multi Harapan Utama (MHU), perusahaan pertambangan batu bara yang lokasi penambangannya terletak di Kutai Kertanegara dan Samarinda, Kalimantan Timur.

Nilai kontrak ini sebesar US$ 337 juta dengan jangka waktu selama 5 tahun. Dalam kerja sama ini, CK akan membantu kegiatan usaha pertambangan MHU dalam bentuk penyewaan alat berat serta pemindahan material penutup atau overburden removal yang ditargetkan mencapai 36 juta Bank Cubic Metre (BCM) tiap tahun.

Total target volume pengupasan lapisan tanah penutup di kawasan penambangan tersebut diharapkan tercapai 180 juta BCM. “Pengerjaannya langsung, hari ini sudah mulai bekerja. Sebetulnya kita bisa naikkan volume sampai 45 BCM per tahun,” ujarnya pada Kontan.co.id, Selasa (7/2).

Kesepakatan kerja sama dengan MHU merupakan keberlanjutan dari keberhasilan CK mengembangkan kinerja positifnya sebagai kontraktor tambang batubara.

Sebelumnya pada akhir Februari 2019, CK juga berhasil mendapatkan kepercayaan melalui kontrak karya barunya dengan perusahaan tambang PT Muara Alam Sejahtera (MAS).

Apabila tak ada aral melintang, Adrian menargetkan ABMM bakal memperoleh dua kontrak baru pada kuartal ke tiga tahun ini. “Kita sedang negosiasi untuk dua kontrak lagi, untuk yang satu akan kita tanda tangan di bulan depan,” tambahnya.

Mereka tengah gencar memburu kontrak anyak pasalnya ada satu kontrak yang sudah selesai pengerjaannya pada awal tahun 2019. Adapun ABMM mengusahakan untuk mendapat kontrak jangka panjang atau seumur tambang.

Selain perolehan kontrak dari MHU yang berjangka seumur tambang, dua kontrak yang bakal diperoleh ABMM nanti juga merupakan kontrak seumur tambang, yang mana pengerjaannya berada di wilayah Kalimantan dan Sumatera.

Dari segi kapasitas, mereka memiliki kapasitas produksi sebesar 165 juta BCM per tahun. Pada tahun lalu ABMM mencatat volume OB sebanyak 140 BCM, Adrian memproyeksi capaian volume OB pada tahun ini akan sedikit lebih rendah karena berakhirnya salah satu kontrak.

Sekarang ini CK memiliki 650 unit alat berat standar internasional, dan sistem teknologi modern yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Ia menambahkan CK belum berniat menambah alat berat pada 2019, sehingga kucuran belanja modal dari ABMM hanya untuk perawatan sebesar US$ 60 juta hingga US$ US$ 70 juta.

Bisnis jasa penambangan batubara ini juga memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap ABMM, Adrian memperkirakan CK menyumbang sekitar 45% dari total pendapatan mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×