kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,53   6,07   0.66%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upayakan perbaikan kinerja, begini rekomendasi untuk Waskita Karya (WSKT)


Senin, 23 September 2019 / 18:49 WIB
Upayakan perbaikan kinerja, begini rekomendasi untuk Waskita Karya (WSKT)
ILUSTRASI. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) terus berupaya memperbaiki kinerja keuangannya di sisa tahun ini.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT, anggota indeks Kompas100) terus berupaya memperbaiki kinerja keuangannya di sisa tahun ini. Berbagai langkah diambil oleh emiten pelat merah ini, misalnya dengan divestasi jalan tol.

Berdasarkan berita Kontan.co.id sebelumnya, WSKT berencana melepas konsesi lima ruas tol yang dimilikinya. Dua di antaranya adalah ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono. Dikabarkan sudah ada calon investor asal Hong Kong yang berminat pada kedua ruas tol yang melintasi kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut.

Baca Juga: Tekan utang, Waskita Karya (WSKT) akan terima pencairan proyek turnkey Rp 21 triliun

Analis OCBC Sekuritas Liga Maradona menyebut, dua ruas tol tadi dimiliki oleh WSKT melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road dengan porsi 40% di setiap proyek dan total nilai ekuitas sebesar Rp 1,2 triliun.

Menurutnya, WSKT dapat memperoleh tambahan laba bersih sesudah pajak sebesar Rp 900 miliar serta aliran arus kas masuk sebesar Rp 2,5 triliun dari divestasi dua ruas tol tersebut. Potensi perolehan dana yang tinggi dari divestasi tersebut bukan tanpa alasan. “Ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono merupakan tulang punggung jaringan tol Trans Jawa,” tulisnya melalui riset.

Analis Panin Sekuritas Nico Laurens menilai, divestasi dapat menjadi salah satu cara agar WSKT memperoleh pemasukan dana yang lebih cepat. “Upaya ini juga perlu dilakukan guna menekan beban utang perusahaan yang sudah tergolong tinggi,” tambahnya, Senin (23/9).

Asal tahu saja, belum lama ini hasil riset Moody’s Investor Service menunjukkan bahwa ada enam perusahaan pelat merah Indonesia memiliki risiko utang yang mengkhawatirkan. Salah satunya WSKT. Moody’s pun mencatat rasio utang WSKT terhadap ekuitasnya telah mencapai 359,1%.

Untuk menekan risiko tersebut, WSKT tak hanya bergantung pada penjualan konsesi jalan tol. Emiten konstruksi ini juga dapat berharap dari pembayaran dari proyek-proyek infrastruktur dengan sistem turnkey.

Baca Juga: Emiten BUMN Mewaspadai Risiko Utang premium

Beberapa proyek turnkey yang digarap WSKT dijadwalkan selesai pada akhir tahun nanti. Misalnya proyek tol Jakarta-Cikampek Elevated, ruas tol Kunciran-Parigi, serta ruas tol Pematang-Panggang-Kayu Agung-Betung.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×