kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren kenaikan yield US Treasury picu asing keluar dari SBN


Rabu, 14 Februari 2018 / 21:01 WIB
Tren kenaikan yield US Treasury picu asing keluar dari SBN
ILUSTRASI. Ilustrasi pasar obligasi


Reporter: Dimas Andi | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun melonjak akhir-akhir ini. Dampaknya tidak hanya membuat imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) ikut naik, melainkan juga membuat dana asing di Surat Berhaga Negara (SBN) berkurang hingga indeks obligasi Indonesia terkoreksi.

Fund Manager Capital Asset Management, Desmon Silitonga mengatakan, kenaikan imbal hasil US Treasury turut mendorong naiknya imbal hasil surat utang secara global, termasuk SUN.

Hingga Rabu (14/2), imbal hasil SUN seri acuan 10 tahun berada di level 6,38%. Padahal, per 8 Januari lalu, imbal hasilnya sempat mencetak rekor terendah di level 6,03%. Kenaikan imbal hasil menyebabkan harga SUN turun. “Investor jadi kesulitan mendapatkan capital gain kalau harga SUN turun,” kata Desmon.

Hal tersebut menjadi salah satu penyebab keluarnya dana investor asing dari Surat Berharga Negara (SBN) dalam beberapa pekan terakhir. Akumulasi kenaikan imbal hasil SUN dan berkurangnya kepemilikan asing membuat indeks obligasi Indonesia goyah. Terhitung sejak awal Februari hingga Rabu (14/2), Indonesia Composite Bond Index (ICBI) terkoreksi 0,56% ke level 244,82.

Untungnya, kenaikan imbal hasil SUN tergolong tidak terlalu signifikan apabila dibandingkan negara-negara lain, lantaran adanya campur tangan Bank Indonesia di pasar obligasi pemerintah. Di samping itu, terkendalinya tingkat inflasi dan suku bunga acuan serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2017 mampu menahan laju  kenaikan yield SUN.

Walau begitu, Desmon mengatakan, tren kenaikan imbal hasil SUN masih akan berlanjut selama imbal hasil US Treasury juga bergerak naik. Hal ini mengingat pihak AS belum melakukan upaya nyata untuk meredam kekhawatiran para pelaku pasar.

Ia bilang, jika The Federal Reserves bisa lebih terbuka dan lebih rinci menjelaskan rencana kenaikan suku bunga acuan AS, besar kemungkinan tekanan di pasar mereda. “Imbasnya, pergerakan imbal hasil US Treasury dapat lebih terkendali,” paparnya.

Berdasarkan data Bloomberg, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun pada 1 Januari lalu masih berada di level 2,405%. Sedangkan hari ini (14/2), imbal hasil US Treasury berada di level 2,829%. Imbal hasil US Treasury bahkan memecahkan rekor di level 2,858% pada Senin (12/2) lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×