Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Menjelang akhir pekan, (28/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai terlihat tertekan. Indeks hanya mencatat kenaikan tipis, 0,06% ke 4.848,39.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi bilang, sektor infrastruktur dan aneka industri menjadi batu sandungan setelah melemah lebih dari 1%. Saat bersamaan, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 501,75 miliar.
"Investor terlihat seakan lebih berhati-hati dengan pasar negera berkembang, setelah bursa Eropa dibuka turun cukup dalam," tambahnya.
Dengan sentimen ini, pergerakan indeks membentuk pola candlestick bearish. IHSG tidak mampu break out MA7 sebagai resistance yang berada di level 4.870. Pergerakan tersebut seiring momentum Indikator RSI yang terkonsolidasi pada area middle oscillator, meskipun ada peluang crossing di area dekat oversold pada indikator stochastic.
"Jadi, kami memperkirakan IHSG cenderung mixed tertahan dengan range 4.820-4.875," jelas Lanjar.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menilai, kuncinya adalah support 4.811. Selama support tidak ditembus, langkah IHSG menuju 4.907 lebih mudah. "Diharapkan, kondisi ekonomi masih tetap stabil sehingga menambah kekuatan IHSG," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News